Jejamo.com – Berita perawat hewan yang dituduh telah menghamili orangutan di Kebun Binatang Surabaya (KBS) menuai kemarahan Direksi kebun binatang tersebut. Selain dinilai menyebar berita bohong, berita itu disebut telah melecehkan moral para perawat di KBS.
Berita tentang seorang perawat kebun binatang (keeper) yang ditangkap atas tuduhan perlakuan asusila terhadap binatang, bahkan disebut telah menghamili orangutan bernama Marylin, dipublikasi oleh media lokal Surabaya yang mengutipnya dari worldnewsdailyreport.com.
“Artikel itu tidak benar, itu berita hoax. Ini tuduhan berat dan menyangkut moral,” kata Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama KBS Aschta Boestani Tajuddin, Sabtu, 19/12/2015. Seperti dikutip Tempo.co
Aschta menjelaskan bahwa KBS memiliki 4 koleksi orangutan betina bernama Dora, Tini, Avika dan Rizky. Tak ada yang bernama Marylin. “Kami semua punya moral dan tidak akan berbuat seperti itu hanya untuk sensasi,” katanya.
Aschta mengaku hingga saat ini masih bingung dengan motif pemberitaan yang dimuat situs worldnewsdailyreport.com itu. Apalagi mereka juga tak meminta klarifikasi terlebih dahulu. “Berita tentang KBS di luar Indonesia itu masih buruk. Foto-foto satwa yang menyedihkan pada 2010 masih beredar dan orang-orang meyakini itu adalah keadaan terkini,” terangnya.
Berita di situs tersebut menyebut, seorang keeper yang tak diketahui namanya, terungka menghamili orangutan melalui rekaman CCTV di sejumlah titik. Worldnewsdailyreport.com mengutip kesaksian karyawan bernama Akhiroel Yahya, yang mengungkap bahwa beberapa hewan tampak menjadi terangsang saat pemberian makan.
“Tapi yang paling membuat kami curiga adalah ketika kami menemukan Marylin, orangutan tertua kami, hamil. Padahal, dia tidak pernah kontak dengan orangutan lain karena sifatnya yang agresif, sehingga tidak masuk akal.” tulis situs Worldnewsdailyreport.com dalam laporannya.
Sementara Worldnewsdailyreport.com dalam halamannya menjelaskan bahwa mereka adalah koran Zionis Yahudi Amerika yang berbasis di Tel Aviv.(*)
Tempo.co