Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Diduga Dibunuh, Sebelum Ditemukan Tewas di Jalan Diponegoro Metro H Kerap Terima SMS Ancaman

 Rojali 48 tahun (tengah, berkaus putih) Orang Tua Helen, menerima ratusan warga yang datang berkunjung untuk mengucapkan belasungkawa, Kamis 28/7/2016 | Arif/jejamo.com
Rojali 48 tahun (tengah, berkaus putih) Orang Tua Helen, menerima ratusan warga yang datang berkunjung untuk mengucapkan belasungkawa, Kamis 28/7/2016 | Arif/jejamo.com

Jejamo.com, Kota Metro – H (16), korban tewas yang ditemukan di Jalan Diponegoro, Metro Pusat, sebelumnya kerap mendapat SMS teror. Orang tua korban mengatakan, pesan pendek dengan isi kotor dan ancaman kerap muncul di telpon genggam anaknya seminggu sebelum ditemukan tewas.

“Sebelum meninggal banyak sms kotor dan teror di ponsel anak saya, gak jelas dari siapa, ngakunya bernama  A, tinggal di daerah 23 (Metro Utara),” jelas Rojali (48) Bapak korban kepada Jejamo.com, Kamis 28/72016.

Rojali menuturnya, SMS bernada kasar tersebut, selalu menyebut anaknya sebagai wanita nakal, dan kata-kata yang tidak senonoh.  Saat ditanggapi anaknya si pengirim pesan menyatakan jika sms yang dikirim salah sambung.

Namun demikian, lanjut Rojali,  pengirim pesan tersebut semakin intens mengirim SMS kepada anaknya dengan nada makian kotor. “Awalnya orang itu ngaku salah sambung, tau-tau kok makin sering SMS begitu ke anak saya,” kata Rojali.

Hingga sore saat jenazah H ditemukan, pihak keluarga masih berupaya menghubungi nomor yang kerap mengirim pesan kasar. Nada sambung aktif, namun si pemilik tidak merespon. “Sampai sore tadi saya telpon nomor orang gak dikenal itu aktif tapi gak diangkat-angkat,” ungkap Rojali.

Seluruh isi pesan dari telpon genggam H kini masih tersimpan, dan diamankan pihak Polres Kota Metro. “Ada semua isi SMS-nya di handphone anak saya, pokoknya  SMS dari orang gak dikenal itu isinya makian semua, sekarang lagi diperiksa polisi”, terang Rojali.

Wakapolres Kota Metro Kompol Radius Utama,  menyatakan, sedang mendalami kasus dugaan pembunuhan ini. “Sedang kami dalami, sejauh ini belum pasti apa motif pembunuhan,” jelas Radius kepada awak media.

H, siswi salah satu SMP swasta Kota Metro, diketahui meninggalkan rumah sekitar pukul 19.00 WIB Rabu, 27/7/2016. Hingga larut malam korban tidak juga pulang ke rumah.

Khawatir dengan putrinya, Rojali bersama tetangga mencari korban, namun tak kunjung ditemukan. Keesokannya, Kamis/28/7/2016 adik korban, sekitar pukul tiga sore, tanpa sengaja menemukan jasad H terbenam di saluran irigasi dekat rumah.

Orang tua korban, Rojali, tidak menyangka anaknya hilang lalu ditemukan tewas. Karena biasanya saat izin bermain, anak saya diketahui berada di sekitar rumah. “Setiap malam kalau izin main, paling keluar di sekitar sini aja, keluarnya juga biasa sendiri,” tutupnya.(*)

Laporan Arif Surakhman, Wartawan Jejamo.com

 

 

 

Rojali 48 tahun (tengah, berkaus putih) Orang Tua Helen, menerima ratusan warga yang datang berkunjung untuk mengucapkan belasungkawa, Kamis 28/7/2016 | Arif/jejamo.com

Populer Minggu Ini