Jejamo.com, Kota Metro – Warga di Kelurahan Tejoagung Metro Timur, Kota Metro, mengeluhkan pencemaran lingkungan akibat dugaan kebocoran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBU PT Cahaya Hartawan pada hari Sabtu tanggal 29 Mei 2021, sekira pukul 13.45 WIB.
Dampak dari kebocoran BBM tersebut menyebabkan pencemaran air, tanah, dan saluran air sepanjang 800 meter yang mengarah menuju Sungai Way Batanghari.
“Sudah lama ini, baru kemarin aja ramai di Facebook karena ada yang rekam. Kalau kita di sini yang sudah lama nyium bau solar ini, tapi kita enggak bisa apa-apa mas,” ucap salah seorang warga, Senin, 31/5/2021.
Sementara, saat mencoba mengonfirmasi pihak SPBU bernomor 24-341-131 milik PT Cahaya Hartawan, awak media tidak mendapatkan keterangan apa pun. Sejumlah wartawan justru dihadapkan dengan seorang pengawas yang diketahui bernama Agus yang enggan memberikan keterangan. Ia justru menyebut, segala sesuatu yang berkaitan dengan limbah yang diduga solar dari SPBU Tejo Agung telah selesai tanpa komplain dari warga.
“Semua akan kita bereskan, ini tidak ada masalah. Semua tim dari Pertamina sudah turun kemarin, tinggal tim teknisi saja. Untuk lingkungan sudah beres, untuk semua yang ada, aparat kepolisian segala macem sudah beres dan tidak ada komplain segala macam,” kata Agus.
Dia juga menyarankan awak media untuk mewawancarai langsung direktur SPBU. Namun, hingga kini direktur SPBU milik PT Cahaya Hartawan belum dapat dimintai keterangan.
“Kalau mau wawancara nanti lo temuin saja Pak Direktur, dia sudah jelas gimana mesin itu kerusakannya. Sementara ini untuk masyarakat tidak ada yang komplain,” ucap Agus.
Lurah Tejo Agung Metro Timur, Suparyono, saat dikonfirmasi menjelaskan penyebab limbah diduga solar milk SPBU yang mengalir ke anak sungai.
“Terkait adanya dugaan kebocoran tangki BBM jenis solar di SPBU Tejo Agung, Metro Timur itu pada hari Sabtu tanggal 29 Mei 2021, sekira pukul 13.45 WIB, yang menyebabkan mengalirnya BBM Solar ke drainase di Jalan Raya Stadion Kelurahan Tejo Agung. Terkait hal tersebut, telah dilakukan investigasi di lapangan oleh pihak Kecamatan Metro Timur bersama Kapolsek Metro Timur, Satpol PP, dan unsur Dinas Lingkungan Hidup,” jelasnya.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak SPBU bernama Haidir selaku Direktur SPBU PT Cahaya Hartawan No: 24-341-131 untuk melakukan langkah penanganan.
Suparyono menyampaikan, pihak SPBU akan melakukan penyedotan atau pengosongan ketersediaan stok yang ada di dalam tangki penampungan BBM, sebagai upaya menanggulangi kebocoran lebih luas dan menghindari serta mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
“Disarankan kepada pihak SPBU agar segera berkoordinasi dengan teknisi Pertamina untuk mencari sebab terjadinya kebocoran tersebut. Informasi tambahan, bahwa menurut keterangan direktur SPBU telah dilakukan penghentian penjualan jenis bahan bakar solar,” ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan berdasarkan informasi yang diterima kelurahan, stok solar terakhir sebanyak 7.448 liter setelah 20 menit kemudian stok solar tersebut tidak mengalami kekurangan yang drastis dan tetap diangka 7.448 liter.
“Dengan demikian kemungkinan tangki penampungan BBM tidak mengalami kebocoran. Dugaan sementara, instalansi jaringan pipa yang ke mesin nosel atau dispenser yang mengalami kebocoran,” pungkasnya.
Di tempat terpisah, Kapolsek Metro Timur AKP JH Sitompul mengatakan, pihaknya telah melakukan pengamanan guna mengantisipasi terjadinya gesekan di masyarakat.
“Jadi pada dasarnya polisi melakukan pengamanan bila terjadi sesuatu di masyarakat. Kemudian kemarin kita sudah panggil pihak manajemen dan meminta mereka mencari penyebab kebocoran itu dan tutup sementara selama dua hari sambil menunggu proses perbaikan oleh teknisi mereka,” ujarnya.(*)[Abid Bisara]