Jejamo.com, Bandar Lampung – Warga Jalan Ikan Hiu, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, dikagetkan dengan meninggalnya Parto (80) di dalam rumahnya, Senin, 13/3/2017.
Parto diduga meninggal karena penyakit jantung. Di tubuh pria tua itu tidak ditemukan bekas-bekas penganiayaan. Berdasarkan pantauan Jejamo.com, Parto ditemukan meninggal dalam posisi tubuh miring ke kiri dan hanya berselimut kain sarung.
Petugas kepolisian dari dari Polsekta Telukbetung Selatan dan Tim Inafis Polresta Bandar Lampung sudah berada di lokasi. Kediaman almarhum sudah dipasang garis polisi.
Saat ini, jenazah Parto sudah dibawa menggunakan mobil ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung untuk divisum.
Nazaruddin, ketua RT 04 Pesawahan, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung menceritakan, orang yang pertama kali menemukan Parto meninggal dunia adalah pemilik warung makan yang tidak jauh dari tempat tinggal Parto.
“Saya dapat kabar dari Adi pemilik warung makan, katanya Pak Parto dibangunin enggak bangun-bangun. Terus saya datang ke lokasi dan langsung menghubungi anggota bhabinkamtibmas,” ujarnya kepada Jejamo.com, Senin, 13/3/2017.
Nazaruddin menduga Partao meninggal lantaran penyakit jantung yang sudah dideritanya. “Dia memang punya riwayat penyakit jantung dan warga juga pernah mengajak dia berobat ke puskesmas,” katanya.
Menurut Nazaruddin, sudah hampir 30 tahun Parto tinggal di lingkungannya sebatang kara. Parto tidak memiliki saudara dan kerabat di Bandar Lampung.
“Dia bukan asli warga daerah sini, keluarganya ada di Pulau Jawa semua. Dia ke sini merantau,” terangnya.
Nazaruddin menambahkan, karena almarhum tidak memiliki kerabat dan keluarga di Bandar Lampung, maka warga berencana membantu untuk mengurus pemakamannya.
“Jenazah Pak Parto akan dimakamkan di TPU Talang. Dana yang didapat untuk pemakaman sumbangan dari warga sekitar,” ungkapnya.
Dugaan Partao meninggal karena serangan jantung dibenarkan Kanit Kapolsekta Telukbetung Selatan Ipda Asep Komarudin. “Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah. Tetapi, kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari RSUDAM,” katanya. Dari pemeriksan diperkirakan korban sudah meninggal lima jam sebelum ditemukan warga.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com