Jejamo.com – Biasanya orang akan lakukan apapun untuk bisa menurunkan berat badan, termasuk mencoba berbagai macam diet. Salah satu diet yang banyak dilakukan adalah diet tinggi protein.
Diet tinggi protein menurunkan berat badan lebih cepat karena berkurangnya asupan karbohidrat menyebabkan hilangnya juga cairan tubuh. Namun, sebelum menjalankan diet ini, ada baiknya mengetahui efek sampingnya juga.
Ada beberapa efek samping dari menjalankan diet ini, Berikut enam efek samping diet tinggi protein seperti dikutip dari okezone.com.
Sembelit
Kelebihan protein memiliki efek buruk terhadap usus. Diet kaya protein membatasi makanan berserat. Karena itu, ini merupakan alasan utama Anda menderita sembelit beserta iritasi usus lainnya.
Tulang keropos
Konsumsi terlalu tinggi protein menyebabkan hilangnya kalsium dari tulang. Kalsium juga hilang melalui urin dan diekskresikan melalui ginjal. Dengan demikian, kondisi ini menyebabkan tulang keropos.
Kekurangan gizi
Diet tinggi protein juga menyebabkan kekurangan gizi. Sementara fokus pada diet tinggi protein terkadang membuat seseorang mengabaikan vitamin dan mineral penting lainnya.
Penyakit jantung
Diet kaya protein ternyata bisa tinggi kolesterol jahat dan lemak jenuh. Hal ini membuka jalan bagi pengembangan kadar kolesterol jahat yang tinggi dalam sistem kardiovaskular. Karena itu, diet tinggi protein menempatkan Anda pada risiko besar terkena penyakit jantung.
Risiko kanker
Kanker adalah efek samping utama dari menerapkan diet tinggi protein. Karena, diet tinggi protein mendorong pertumbuhan sel kanker. Kurangnya serat dan karbohidrat dalam makanan akibat menjalankan diet tinggi protein menyebabkan kanker prostat.
Batu ginjal
Kelebihan konsumsi protein dapat menyebabkan batu ginjal. Ginjal yang menyaring terlalu banyak protein menjadi terbebani. Selain itu, protein hewani mengandung purin yang secara tidak langsung mengarah pada pembentukan batu ginjal.(*)