Jejamo.com – Sejumlah ahli meteorologi baru-baru ini merilis informasi terbaru bahwa sejenis awan yang tak lazim yang berada di wilayah “Segitiga Bermuda” diduga menjadi dalang, dibalik sejumlah hilangnya pesawat dan kapal di daerah yang dikenal seluruh dunia sangat angker itu.
Segitiga Bermuda terkenal karena legenda sejumlah pesawat dan kapal yang menghilang di sana tanpa jeja. Meliputi lebih dari 800 juta kilometer persegi lautan yang terletak di antara Bermuda, Florida, dan Puerto Riko, istilah “Segitiga Bermuda” pertama kali diciptakan oleh penulis Vincent H. Gaddis pada 1964. .
Menurut para ahli, awan berbentuk heksagonal, berukuran antara 32 hingga 500 kilometer persegi, bisa menyebabkan angin kencang yang sangat terlokalisasi. Para ahli meteorologi berspekulasi, keberadaan awan yang di luar kebiasaan inilah yang diduga memunculkan beberapa insiden yang belum dapat dijelaskan hingga kini.
“Jenis-jenis awan berbentuk heksagonal di atas lautan ini pada dasarnya: ‘bom udara’, ” ujar Doktor Randy Cerveny dari Arizona State University. “Awan ini dibentuk apa yang disebut microburst. Mereka meledak di udara kemudian awan turun ke bawah sehingga memukul laut,” ujar Randy.
Randy menambahkan, efek pukulan ke lautan itu kemungkinan menciptakan gelombang. “Kadang-kadang ukuran gelombang dapat membesar setelah mereka mulai berinteraksi satu sama lain,” katanya.(*)
Tempo.co