Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Dikepung ISIS, Warga Kota Fallujah Irak Terpaksa Makan Rumput

anak-anak korban perang di Iraq
Anak-anak korban perang di kota Fallujah Iraq. | Aljazeera

Jejamo.com – Hampir 60.000 orang warga kota Fallujah Irak dikhawatirkan menderita kelaparan hebat, menyusul pengepungan perang antara ISIS dan pasukan koalisi pimpinan Amerika di Irak.

Lembaga pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Food Programme (WFP) menyebutkan, Harga pangan di kota itu meningkat sangat tinggi, sementara stok yang ada kian menipis di sejumlah toko maupun rumah penduduk.

Pasukan pemerintah Irak mencoba keras merebut kembali kota tersebut dari kekuasaan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah memotong suplai pangan. Fallujah adalah salah satu daerah utama yang menjadi benteng pertahanan ISIS di Irak.”Militan ISIS juga melarang warga setempat meninggalkan daerahnya,” tulis laporan WFP.

Pada Kamis, 7/4/2016, kelompok hak asasi manusia (HRW) mengatakan, warga di Fallujah berusaha keras bertahan dari derita kelaparan.  Mereka hidup seadanya dengan bahan makanan yang sangat sedikit, sedangkan harga makanan tak terjangkau. “Mereka terpaksa makan makanan dari rumput.”

“Sejak Fallujah dikuasai oleh milisi ISIS, tidak ada tanda-tanda kemajuan di daerah tersebut, justru kondisi warga sipil di sana memilukan,” tulis WFP dalam laporannya. Badan PBB ini melanjutkan, “Pada Maret 2016, harga bahan pangan di Fallujah naik enam kali lipat dibangkan pada Desember 2015.”

Lebih dari itu, di toko maupun pasar tak ada bahan makanan termasuk gandum, gula, beras, minyak sayur, dan kacang-kacangan. Kondisi seperti itu diketahui melalui saluran telepon dengan sejumlah orang bulan lalu.

“Bantuan tidak bisa menjangkau Fallujah sejak pasukan pemerintah kembali merebut kawasan dekat Ramadi pada Desember 2015, sedangkan jalur suplai dipotong oleh pasukan Irak dan kelompok bersenjata guna mencegah warga meninggalkan Fallujah,” bunyi laporan WFP seperti ditulis BBC, Senin, 11/4/2016.

HRW dalam laporannnya pekan ini menyebutkan, banyak warga menggunakan biji kurma untuk membuat tepung terigu.(*)

Tempo.co

Populer Minggu Ini