Jejamo.com, Bandar Lampung – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung menggelar Sosialisasi Penguatan Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung di Meeting Room Hotel De Green Bandar Lampung pada Senin, 30 Juli 2018.
Dalam sambutanya Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat Bidang Data Informasi Gender dan Anak Dinas PPA Provinsi Lampung Drs. Imam Firdaus mengatakan acara tersebut dimaksudkan sebagai sarana komunikasi dan interaksi dengan lembaga masyarakat dan membangun hubungan kemitraan dan sinergi dengan masyarakat
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas PPA Provinsi Lampung dan Jurnalis AJI. Acara dihadiri sekitar 45 orang dari Tapis Blogger dan unsur Dinas PPA Provinsi Lampung
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung diwakili Kepala Bidang Data Informasi Gender dan Anak Hermansyah Saleh menyampaikan situasi dan kondisi perempuan dan anak dalam persepektif gender di Provinsi Lampung
Yang terpenting angka harapan hidup di Provinsi Lampung laki-laki 68,03 tahun dan perempuan 71,90 tahun. Angka harapan hidup perempuan lebih tinggi, secara biologis perempuan memiliki gen yang memungkinkan hidup lebih lama, secara gaya hidup laki-laki memiliki resiko meninggal lebih cepat. Laki-laki suka merokok dan sering stress karena memikirkan kelangsungan perekonomian keluarga.
Namun dibeberapa wilayah justru terbalik karena kurangnya akses pelayanan kesehatan untuk perempuan.
Rata-rata lama sekolah peluang laki-laki dan perempuan hampir sama, 7,93 dan perepuan 7,33. Sedangkan pada tahun 2015 perempuan hanya 7,19. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam peningkatan sumber daya manusia.
Sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja 29,06 % (tahun 2017), kontribusi ekonomi perempuan dalam pendapatan kerja masih sangat timpang dibandingkan laki-laki. Masih terjadi praktek segresi berdasarkan gender di lapangan tenaga kerja di Indonesia. masih terdapat lapangan pekerjaan yang belum dapat diakses (sulit diakses) perempuan seperti pertambangan, kelistrikan, transportasi dll.
Hal lain adalah disparitas pemberian upah disuatu perusahaan yang menyebabkan sumbangan ekonomi perempuan masih timpang dibandingkan laki-laki
Keterlibatan perempuan dalam politik sebanyak 13,10 %. Ini merupakan tantangan untuk perempuan yang berada dilegislatif, harus berupaya keras untuk meningkatkan kapasitas dan komptensinya agar dapat mempengaruhi keputusan politik sehingga dapat memperjuangkan isu-isu perempuan.
Kepala keluarga perempuan 149.915 merupakan perempuan yang harus mencari nafkah dan mengambil keputusan dalam rumah tangganya.
Perempuan rawan sosial ekonomi sejumlah 36.670 perempuan dewasa 18-35 tahun bisa juga janda, ditinggal suami tanpa kejelasan. Bekerja mencari nafkah namun tak mampu mencukupi ekonomi secara layak.
Statistik anak di Lampung angka kekerasan dari 195 korban kekerasan ada 67,69% itu dalam usia anak.
Kita semua sepakat bahwa permasalahan anak dan perempuan sangat beragam, memerlukan partisipasi masyarakat karena pemerintah mempunyai jangkauan yang terbatas, hal ini diakibatkan permasalahan anak dan perempuan sangat kompleks.
Partisipasi masyarakat sangat strategis. Selain itu luasnya wilayah Indonesia. Selain itu jumlah penduduk indonesia 252,035 juta jiwa, dari jumlah tersebut 49,75 % adalah penduduk perempuan dan 1/3 jumlah penduduk Indonesia adalah usia anak.
Anak adalah aset investasi generasi penerus bangsa, perkembangan maju mundurnya sebuah negara, tergantung potensi dan peran serta anak-anak tersebut, sehingga anak-anak harus dilindungi mulai dari sekarang.(*)
Laporan Hermawan Wahyu Saputra, Kontributor Jejamo.com