Jejamo.com, Lampung Tengah – Kasi Penyuluhan dan Pemanfaatan SDA Dinas Pengaian Provinsi Lampung, Zaldi Roland, mengklaim dalam kurun waktu dua tahun belakangan, ketersedian air bagi para petani yang ada di Provinsi Lampung dapat tercukupi.
Ia mengatakan, hal itu berkat ubahan sistem pengairan pada saat musim tanam didukung oleh sistem irigasi yang di terapkan Pemprov. Tahun ini juga terdapat 14 titik daerah irigasi yang direhab.
“Biasanya, keluhan masyarakat terkait ketersediaan air. Tapi dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini air cukup. Karena sistem pengairan sudah diubah dan kemarau juga tidak terlalu panjang. Jadi ketersedian air tidak kurang, ” ujar Zaldi, saat melakukan sosialisasi P3A /GP3A di Kampung Karang Tanjung, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah, Kamis, 14/07/2017.
Ia menjelaskan, tahun ini, Pemerintah Provinsi Lampung merehap 14 titik daerah irigasi (DI) yang semuanya berjumlah 21 hektar lebih yang menjadi kewenangan Pemprov.
“Jadi jika air tidak sampai di ujung, kemungkinan karena struktur irigasi atau bisa juga petani tidak ikut pola tanam. Untuk dua tahun ini tidak ada kekurangan air dan petani bisa penjalankan program musim tanam (MT) 3, ” imbuhnya.
Ia menjelaskan, dI Kabupaten Lampung Tengah terdapat tiga titik daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, antara lain DI Srikaton, Typo Balak dan Tatayang. Dan daerah irigasi di Lampung Tengah Tahun ini juga akan di rehab oleh Pemerintah Provinsi.
“Daerah Irigasi di Lamteng juga akan direhab, saya memghimbau kepada pengguna air irigasi untuk mentaati pola tanam yang disepakati dan di tetapkan oleh gubernur. Harapanya P3A dan petani bisa mematuhi pola yang sudah di tetapkan, misal ada satu ember jatatah kalau sesuai pola tanam bisa dibagi dengan adil, ” pungkasnya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com
