Jejamo.com Bandar Lampung – Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Lampung, Tonny L Tobing, mengatakan, rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Lampung menjadi acuan untuk melakukan pembangunan jangka panjang 2005 -2025.
Menurutnya, dari tujuh kawasan ada dua daerah yang sudah existing dari inisiasi provinsi Lampung saat ini sudah menyusun master plan yakni Mesuji dan Way Pisang, Lampung Selatan.
“Ada beberapa investor yang sudah datang dan berminat menanamkan modalnya. Maka saya minta agar infrastruktur jalan bisa segera dilaksanakan sehingga memperlancar iklim investasi,” ujarnya, Selasa,
Menurutnya, beberapa investor salah satunya yang berasal dari Tiongkok sudah tertarik mengembangkan industri agrobisnis di sektor pertanian. Namun tidak menutup kemungkinan daerah tersebut mengembangkan industri diluar pertanian seperti otomotif, industri baja dan industri potensial lainnya.
“Boleh saja, kita tidak usah menolak, apapun investasi yang masuk bisa diterima, yang terpenting sejalan dengan rencana kita,”paparnya.
Terkait kelistrikan Lampung yang masih dikatakan defisit, maka akan menjadi kendala pada daya saing antara investor.
“Para pemodal dan investor akan terbebani dan menghitung ulang maka ini menjadi tidak menarik maka kami menghimbau kepada semua pihak untuk memperhatikan hal ini agar ada pihak yang menanamkan modal tidak khawatir dengan pasokan listrik,”ujar dia.
Pihaknya berharap, PLN bisa lebih terbuka untuk menyusun RUPTL dengan memasukkan berbagai potensi energi yang tersebuar di Lampung.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com