Jejamo.com, Kota Metro – Aktivitas pembongkaran sebagian tutup drainase di Jalan Tanjung, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro menarik perhatian warga. Keberadaan konstruksi yang menutup saluran air itu sempat dikeluhkan karena diduga menjadi salah satu sebab banjir kerap menimpa permukiman penduduk setempat.
Putra, salah seorang warga di lingkungan itu, berharap tutup drainase itu dibuka seluruhnya secara permanen. Dia menduga di saluran air yang menyempit itu ada sampah yang menyumbat dan membuat aliran air tidak lancar.
“Ya kalau bisa malah dibuka permanen saja itu, semua tutup saluran air itu. Untuk apa memang? Jangan-jangan banyak sampah di situ. Itulah yang bikin banjir kan,” kata Putra, Kamis, 4/5/2023.
Benar saja, dari pantauan Jejamo.com saat sejumlah pekerja yang diutus Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Metro sedang membuka tutup drainase itu, didapati sejumlah batang kayu balok dan sampah plastik dari dalam saluran air itu.
Mengenai aktivitas pembukaan tutup drainase tersebut, Kabid Pengairan Dinas PUTR Kota Metro, Nurmanto, mengatakan bahwa kegiatan itu hanya sebatas penanganan sementara untuk mengetahui kebenaran atas dugaan pemicu banjir di kawasan tersebut.
“Memang sampai dengan saat ini, itu masih dalam tahap pembahasan. Apakah itu nanti mau dibongkar atau tidak itu masih dalam pembahasan. Nah, karena ini banyak laporan terutama dari masyarakat, kami turun ke lapangan mengecek kondisi di lapangan yang sebenarnya itu seperti apa. Maka kami lakukan penanganan sementara yaitu dengan membuka sebagian tutup drainase itu untuk mengetahui apa isi yang ada di dalam saluran drainase itu, apakah ada sampah yang menyumbat atau bagaimana,” kata Nurmanto saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
“Ternyata setelah itu dibongkar, dari dalam saluran drainase itu terdapat potongan-potongan balok kayu dan sejumlah besar sampah plastik yang diduga menyumbat saluran air ketika hujan deras turun,” lanjutnya.
Sejauh ini pihaknya masih terus mengecek dan mengkaji terkait korelasi antara banjir dan penyempitan drainase tersebut.
“Maka itu nanti kita lihat dulu, apakah dengan dibongkarnya dan dibersihkannya saluran itu dari sampah-sampah yang menyumbat, apa benar hal itu membuat aliran air menjadi lancar dan seperti apa hasil akhirnya itu, nanti kita lihat dulu. Tapi yang jelas kita dari Bidang Pengairan mendeteksi dulu apakah ada penyumbatan di saluran air itu,” ungkapnya.
“Sementara ini, dugaan kita memang banjir di sekitar saluran irigasi itu disebabkan oleh penyumbatan saluran irigasi oleh sampah-sampah yang menyumbat di tutup drainase tersebut,” timpalnya lagi.
Nurmanto menegaskan Dinas PUTR Metro siap jika sewaktu-waktu diperintahkan untuk membongkar tutup drainase itu. Pihaknya akan menjalankan perintah yang sudah disesuaikan dengan regulasi.
“Yang jelas kami dari Bidang Pengairan Dinas PU ini, siap menerima instruksi pimpinan sesuai dengan peraturan dan regulasi yang ada. Bila memang nanti diperintahkan untuk membongkar secara permanen tutup saluran irigasi itu, ya kami siap,” imbuhnya.
Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan, apalagi di saluran air. Hal itu diucapkannya, mengingat ditemukannya sejumlah besar sampah plastik yang diduga merupakan limbah rumah tangga.
“Kami juga memohon kepada masyarakat, terutama ya mereka yang tinggal di sekitar aliran irigasi itu, untuk saling menjaga dan jangan membuang sampah secara sembarangan. Itu hal pokok, sebagai bentuk pencegahan dan penanganan banjir,” tandasnya.(*) (Anggi)