Jejamo.com, Bandar Lampung – Di hari ke 9 bulan Ramadan 1438 H, atau Minggu 4 Juni 2017, Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni bersama Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Lampung Lukmansyah melakukan pembinaan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Pelita Hati di Desa Sidodadi, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran.
Menurut Komari, Ketua LKS Pelita Hati, pembinaan para lansia dan anak anak dari keluarga tidak mampu di lembagaranya dilakukan dengan sistem nonpanti. Lansia yang dibina sebanyak 65 orang dan usia anak sebanyak 25 orang.
LKS Pelita Hati yang berdiri atas dasar kepedulian terhadap penyandang masalah sosial di wilayah Kabupaten Pesawaran ini juga telah melakukan rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi keluarga miskin sebanyak 30 rumah dan juga 10 rumah lansia.
“Atas nama masyarakat khususnya warga binaan saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Ridho Ficardo yang telah membantu warga binaan kami hingga memiliki rumah yang layak huni,” kata Komari seperti dalam rilis yang diterima redaksi Jejamo.com.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung Lukmansyah mengatakan bawah secara pribadi belum merasa ada artinya dalam kepekaan terhadap masyarakat yang kurang beruntung, dibandingkan dengan pengurus LKS Pelita Hati yang dengan keterbatasannya tetap semangat berbagi dan peduli dengan masyarakat miskin.
Lukmansyah menyarankan agar LKS Pelita Hati mulai memikirkan kegiatan usaha di bidang ekonomi. Meski organisasi tersebut bertujuan sosial dan tidak mencari keuntungan materi, namun hasil dari usaha tersebut bisa digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Kepada para pengurus disarankan untuk menjajaki potensi di sekitar wilayah LKS Pelita Hati, setelah itu pelajari tentang pangsa pasarnya. “Apabila sudah diperhitungkan dengan matang tidak ada salahnya untuk menggunakan fasilitas perbankan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai modal usaha,” kata Lukmansyah.
Sedangkan Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni berharap LKS sebagai relawan sosial untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya tentang pekerjaan sosial. Tanpa ilmu yang memadai dikhawatirkan justru akan menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Di samping itu juga perlu melakukan koordinasi kepada semua pihak yang terkait. Karena pada dasarnya permasalahan sosial dirasakan semakin kompleks sehingga penanganannya pun harus terintegrasi dan multi demensional.
Sumarju juga berharap pada lansia binaan LKS Pelita Hati bisa selalu menjaga kesehatan sehingga dapat memberikan arahan dan nasihat kepada anak dan cucu-cucunya. “Jadikanlah lansia yang mampu memberikan “tutur, sembur syukur-syukur wur” kepada yang masih muda. Sebagaimana slogan lansia yang terkenal yakni “Tua, Berguna dan Berkualitas”,” pungkasnya.
Di akhir pertemuan Sumarju dan Lukmansyah menyampaikan buah tangan dari Gubenur Lampung M Ridho Ficardo berupa pakaian dan sembako. Bantuan ini diharapkan membawa manfaat dan kebahagian bagi para lansia di bulan Ramadan.(*)