Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Dinilai Berbau Komunis, Film Dokumenter Kasepuhan Cipta Gelar Sempat Dilarang Tayang

Film Dokumenter
Dandhy Dwi Laksono (berkaus hitam) dan Ucok Suparta ARZ (berkaus merah) ber-selfie usai diskusi film Kasepuhan Cipta Gelar. | Andi/Jejamo.com

Jejamo.com, Metro – Film dokumenter berjudul Kasepuhan Cipta Gelar karya aktivis AJI Dandhy Dwi Laksono sempat mendapat larangan untuk ditayangkan.

Hal itu dinyatakan Dandhy saat diskusi film dokumenternya di Gedung Serbaguna (GSG) STAIN Jurai Siwo, Metro, Sabtu, 26/12/2015. “Film kami pernah dilarang karena dinilai berbau komunis,” tutur Dandhy pada jejamo.com.

Diakuinya, ia tak menyangka film besutannya sering diputar di kampus-kampus di Indonesia.  “Selama satu tahun kami menyelesaikan 6-7 film. Kami juga tidak menyangka film yang kami buat sering diputar di kampus-kampus di Indonesia,” akunya.

Sekitar 20 ribu kilometer jarak yang sudah mereka tempuh dengan sepeda motor demi menyelesaikan film dokumenter mereka. Banyak suka dan duka yang mereka lalui selama pembuatan film tersebut.

“Ada pengalaman yang paling berkesan, yaitu waktu kami harus menunggu sebulan untuk kapal dari Pontianak ke Papua,” kenangnya.

Diberitakan sebelumnya, jurnalis sekaligus pembuat film dokumenter Dandhy Dwi Laksono hadir di Kampus STAIN Metro dalam diskusi film dan nonton bareng film dokumenter Kasepuhan Cipta Gelar, Sabtu, 26/12/2015.

Diskusi bertajuk “Melihat Indonesia” ini menghadirkan pembicara  kru Ekspedisi Indonesia Biru, Dandy Dwi Laksono dan Ucok Suparta ARZ, serta Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Metro, Yerri Noer Kartiko.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini