Jejamo.com, Metro – Pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), hanya bisa diselesaikan dengan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, serta gerakan masyarakat untuk melakukan 3M plus secara berkesinambungan.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Metro Wahyuningsih, Selasa, 12/1/2016.
Menurutnya, pemberantasan sarang nyamuk DBD yang paling efektif adalah dengan melakukan 3M plus seminggu sekali secara rutin, yakni menguras, menutup, mengubur serta melakukan pencegahan lainnya, dan tidak mengandalkan Fogging.
“Karena Fogging hanya memusnahkan nyamuk dewasa, sedangkan telur nyamuk dan jentik nyamuk hanya mampu dibasmi dengan rutin melakukan 3M plus,” ujar dia.
Dia menambahkan, selama ini Dinkes Metro telah melakukan kegiatan-kegiatan pengendalian penyakit DBD, sesuai dengan protap dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Dinkes juga telah melakukan himbauan melalui Surat Edaran (SE) tentang kewaspadaan dini penyakit DBD, melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas tentang alur pelaporan dan diagnosa penyakit DBD.
Juga telah dilakukannya Drop Larvasida ke Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskeskel dan posyandu untuk keperluan Abatisasi masyarakat Kota Metro.
Penyuluhan tentang bahaya penyakit DBD, penyebaran dan penanggulangannya, dengan menghidupkan gerakan 3M plus yang bisa diawali dari diri sendiri.
“Dinkes Kota Metro juga telah melakukan monitoring ke Puskesmas se- Kota Metro, dalam pelaksanaan Promotif (promosi keliling waspada DBD), Preventif (membuat edaran tentang Diagnosa DBD) dan Kuratif (pelayanan maksimal pasien DBD),” pungkas Wahyu.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com