Jejamo.com – Caris Strestik (20), secara klinis dinyatakan sudah meninggal setelah dia kehabisan darah lantaran tidak sengaja pembuluh darah arteri di kakinya terpotong oleh pisau saat sedang memasak di dapur.
Daily Mail melaporkan, tubuhnya kehilangan banyak darah dalam insiden itu tapi kemudian tim dokter berhasil menyelamatkannya dan melakukan operasi serta transfusi darah. Delapan hari setelah kejadian itu dia akhirnya boleh pulang dari rumah sakit.
Peristiwa itu tejadi ketika Strestik yang tinggal Kota Perth, Australia, sedang di dapur dan mengobrol dengan pasangannya Adam-Ross Carter. Dia kemudian tiba-tiba tidak sengaja menusuk kakinya dengan pisau sehingga memutus pembuluh darah arteri.
Dalam akun Facebooknya dia menggambarkan bagaimana dia merasa darah berkurang dari tubuhnya dan dia mulai tidak sadarkan diri. Padahal lukanya hanya berukuran 1,5 sentimeter.
Carter kemudian mencari pertolongan dan polisi lalu tim medis datang. Saat di dalam mobil ambulans dia pingsan.
Dua hari kemudian Strestik masih tidak bisa mengingat ketika bangun di rumah sakit/ Dia tahu dirinya kehilangan 5 liter darah, bahkan jantungnya juga kosong dari darah dan dokter menyatakan secara klinis dia meninggal selama 28 menit.
Setelah pingsan, dia mengalami gagal jantung dan dokter mulai melakukan operasi selama enam jam lalu melalui transfusi darah nyawanya masih selamat meski dokter membuatnya dalam keadaan koma.
“Pada dasarnya dia tidak punya darah lagi dalam sistem organ tubuhnya,” kata dokter Ash Mukherjee dikutip dari merdeka.com.
Tim dokter menduga Strestik akan mengalami kerusakan otak dan fungsi organ tapi ternyata dia selamat dan hanya kehilangan sedikit indera penciuman dan rasa.
“Terima kasih karena tidak menyerah pada saya. Setelah 25 menit biasanya tim medis sudah menyerah,” ujar Strestik berterima kasih kepada tim medis rumah sakit.(*)