Jejamo.com, Bandar Lampung – Tohir Bahnam, salah satu anggota HMI Cabang Bandar Lampung menjadi korban pemukulan yang diduga dilakukan anggota Sabhara Polda Lampung saat menggelar aksi demo di gedung DPRD Provinsi Lampung, Senin, 24/9/2018.
Akibat pemukulan yang dilakukan anggota Sabhara bernama Lukas, Tohir mengalami luka di bagian wajah dan harus mendapat empat jahitan.
Tohir menuturkan, peristiwa pemukulan itu terjadi saat dirinya mencoba menghalangi beberapa mahasiswi yang menjadi pagar depan dalam aksi di gedung DPRD Lampung.
“Tiba-tiba anggota Sabhara namanya Lukas yang ada di depan mukul wajah saya sampai berdarah, akibat aksi reprensif petugas wajah bagian dekat mata saya harus dapat empat jahitan,” ujarnya saat ditemui gedung DPRD Lampung.
Selain dirinya yang mendapatkan perlakuan reprensif aparat, lanjut Tohir, ada rekannya yang pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit.
“Jadi atas perbuatan aksi reprensif ini, kami minta Kapolresta Bandar Lampung untuk menindak tegas dan diproses secara hukum perlakuan aparat ini,” ujar mahasiswa UIN Raden Intan Lampung itu.
Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono meminta maaf saat melakukan audiensi dengan Wakil Ketua DPRD Lampung.
“Saya selaku Kapolresta Bandar Lampung memohon maaf apabila selama pelayanan kami yang sudah merugikan adik-adik mahasiswa. Selama dua tahun menjadi Kapolres, saya dekat dengan mahasiswa,” ujarnya.
Murbani pun menuturkan, bahwa pihaknya telah mendapat instruksi langsung dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto bagaimana cara mengantisipasi massa aksi.
“Kami juga sudah dapat imbauan langsung dari Bapak Kapolri dan Kapolda yang berpesan mengantisipasi massa cara humanis. Jadi, kalau ada kesalahan, secara pribadi saya minta maaf dan kaitannya dengan ini akan kami tangani,” paparnya.
Mahasiswa yang hadir dalam audiensi menilai sikap Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono tidak tegas. Mereka sempat meluapkan emosinya karena merasa tidak puas dengan penanganan kasus dugaan pemukulan yang dilekukan terhadap salah satu peserta aksi.
Sebelumnya diberitakan, Sekitar seratus mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung bentrok dengan aparat keamanan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Lampung, saat menggelar aksi demo di gedung DPRD Provinsi Lampung.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com