Jejamo.com, Bandar Lampung– Direktur Jenderal Pajak Republik Indonesia (RI) Ken Dwijugiasteadi, melakukan kunjungan kerja dan menghadiri bincang-bincang bersama wajib pajak di hotel Sheraton, Jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung, Kamis, 16/11/2017.
Diskusi dipandu langsung moderator Kepala Pelayanan Pajak Pratama Telukbetung, Faisal Pratama. Sementara untuk persertanya merupakan para wajib pajak dari seluruh Lampung dan Bengkulu. Sebelumnya Dirjen Pajak RI Ken Dwijugiasteadi memberikan kuliah umum perpajakan kepada mahasiswa ekonomi di Universitas Lampung.
Ken Dwijugiasteadi mengatakan, bagi masyarakat yang sudah membayar pajak dipastikan akan ketagihan. Pasalnya, Provinsi Lampung yang pertumbuhan ekonominya sangat tinggi. “Sekali bayar pajak pasti nanti ketagihan, apalagi pertumbuhan ekonomi di Lampung cukup maju dan bagus sekali sehingga potensi pajaknya dari berbagai sektor, diantaranya ada perkebunan kopi, gula dan berbagai sektor lainnya,” ujarnya.
Menurut Ken, dilihat dari jumlah pajak yang dibayar menujukkan bahwa peningkatan positif diberbagai sektor di provinsi Lampung, yaitu industri meningkat, sektor keuangan naik hingga 18 persen.”Bukan hanya itu saja transportasi juga naik, sektor konstruksi, jasa perusahaan dan lainnya,” paparnya.
Selain itu juga, saat ini usaha jasa kurir semakin pesat dengan seiring perkembangan bisnis berbasis online.”Kalau saat berbelanja online memang tidak dikenai pajak tapi pengirimannya tetap menggunakan kurir sehingga dikenai pajak juga,” jelasnya.
Dia menghimbau, kepada wajib pajak untuk dapat menyelesaikan kewajiban pajaknya sebelum melakukan liburan akhir tahun. Maka bertepatan bertemu dengan wajib pajak di Lampung kedatangan seperti daerah lainnya.
“Kedatangan saya ke sini menghimbau untuk dapat selesaikan kewajiban bayar pajaknya sebelum liburan akhir tahun,” kata dia.
Ia menambahkan, untuk perkembangan realisasi penerimaan pajak sepanjang Januari hingga 30 Oktober 2017 sebesar Rp 858 triliun. Jumlah tersebut sebesar 70 persen dari target Rp1.283,6 triliun di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) perubahan 2017.
“Itu artinya masih harus mencari Rp425,55 triliun sampai dengan akhir tahun. Kami berharap dapat capai target dengan tetap fokus dan terus berusaha yang harus optimis. Provinsi Lampung ini menjadi salah satu potensi besar dalam mengejar target penerimaan pajak, karena terlihat dari berbagai sektor khususnya pertanian yang masih dominan di provinsi ini,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com