Jejamo.com, Bandar Lampung – Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (RI) berencana menglihkan jalur kereta api dari Kota Bandar Lampung. Hal ini untuk mengurangi kemacetan kendaraan dan meminimalisir angka kecelakaan.
“Kami mengusulkan jalur KA tidak lagi melewati tengah kota Bandar Lampung. Inikan sudah ada studinya kalau bisa lewat Rejosari,” ujar Direktur Keselamatan Perkeretapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (RI) Edi Nur Salam, di Hotel Novotel, Kamis, 14/12/2017.
Dia menuturkan, secara nasional kecelakaan di perlintasan kereta api perbulan mencapai 70 orang. Jika dikalikan selama satu tahun jumlah kecelakaan mencapai 700 orang. Namun, pihaknya mengklaim tahun ini kecelakaan menurun dibandingkan tahun 2016.
“Namun, risiko kecelakaan semakin tinggi dikarenakan jumlah kereta api dan kendaraan semakin banyak. Jadi tidak menutup kemungkinan kecelakaan akan semakin tinggi,” kata dia.
Pihaknya juga berencana membuat jalur perlintasan kereta api dobel trek, biasnyakan menggunakan singel trek. Sebab, selama ini kereta api yang melintas bergantian.
“Tapi, untuk di Lampung sendiri belum ada jalur seperti itu. Kami masih terfokus membenahi palang pintu di delapan titik dan hasil rapat segera diperbaiki,” paparnya.
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com