Jejamo.com, Bandar Lampung – Dinas Perhubungan Provinsi Lampung terus gencar mempercepat pembebasan lahan dan peningkatan status bandara Raden Intan menjadi Bandara Internasional.
“Bandara Raden Intan II di Branti Lampung Selatan merupakan Bandara yang terbaik yang dimiliki Provinsi Lampung,sehingga kita terus mendukung program Pemerintah Pusat yang ingin menjadi Bandara Raden Intan II menjadi Bandara Internasional,” ungkap kepala Dishub Lampung, Idrus Efensi, Selasa 29/12/2015.
Sementara untuk pembebasan lahan, pihaknya terus bersosialisasi dengan masyarakat. Tahap pertama tahun 2015 pembebasan lahan mencapai 36 hektar dengan anggaran sebesar Rp 45 miliar.
Lahan merupakan milik warga Desa Candi Mas (176 Kepala Keluarga), Desa Way Sari (9 KK), Desa Tanjung Sari (38 KK) dan Desa Bumi Sari (42 KK), total keseluruhan sebanyak 265 warga.
Pembebasan dan pembayaran lahan telah dilakukan pada 13 Oktober 2015 lalu, terdiri dari warga Desa Way Sari (9 KK), Desa Tanjung Sari (38 KK), Desa Bumi Sari (42 KK) dan Desa Candi Mas (87 KK). Sedangkan untuk Selasa ini, dilanjutkan di Desa Candi Mas (135 KK)
“Alhamdulilah tahap pertama pembebasan 36 hektar sudah selesai. Doakan saja untuk pembebasan dan pembayaran lahan 42 Hektar tahap kedua selanjutnya bisa cepat terlaksana di tahun 2016 nanti dengan anggaran Rp 50 miliar,” jelas Idrus.
Setelah pembebasan lahan selesai, bandara segera dibangun. Sebelumnya anggaran telah diberikan untuk tahun 2016 oleh Pusat melalui anggaran APBN sebesar Rp 160 miliar, namun diprediksikan akan ada penambahan sekitar Rp40 miliar sehingga total anggaran untuk pembangunan bandara sekitar Rp200 miliar.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com