Jejamo.com, Bandar Lampung – Anak muda di Lampung diminta tidak apatis terhadap informasi hoax. Jika apatis, minim pihak yang mau melawan hoax. Untuk itu, perang melawan hoax adalah kewajiban, khususnya generasi muda.
Demikian dikatakan utusan Kemenag Lampung Sulaiman Bardan saat mengisi diskusi publik bertema hoax dan ujaran kebencian yang diadakan hari ini oleh Relawan Demokrasi Basis Pemuda KPU Bandar Lampung, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan Gerakan Pemuda Milenial Lampung (GPML) di Kafe Eatboss.
Sulaiman Bardan mengatakan, jika dahulu ada peribahasa mulutmu harimaumu, kini sudah berubah.
“Telunjukmu harimaumu,” kata dia.
Telunjuk yang dimaksud Sulaiman Bardan adalah jari-jari kita yang mudah membagikan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Sulaiman Bardan bilang, penyebar hoax itu sama dengan penyar fitnah. Dan fitnah itu, kata dia mengutip ayat Alquran, lebih jahat dari pembunuhan.
Sulaiman Bardan juga mengajak anak muda menjadi muslim yang moderat.
Ia juga meminta peserta diskusi segera melaporkan jika menemukan hal yang mencurigakan di masyarakat. [Aziz Rifaldi]
