Jejamo.com, Tanggamus – Dua desa (pekon) di Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus, tergenang banjir rob sejak empat hari terahir.
Banjir rob akibat naiknya permukaan laut menggenangi Pekon Tikhom dan Pekon Karang Bereak di seberang laut, Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus, sejak hari pertama Lebaran, Minggu (24/5) lalu.
Kepada Jejamo.com, Dede warga setempat, melalui pesan WhatsApp, mengatakan, hari Minggu air laut naik dan mengenangi 25 rumah warga dengan ketinggian sebatas lutut orang dewasa.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada beberapa warga yang mengungsi ke rumah kerabat yang lebih tinggi.
Mereka pulang setelah air surut. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini.
“Banjir rob naik ke permukiman warga ketika air laut pasang. Begitu juga saat air laut surut banjir rob ikut surut juga, tapi surutnya masih tetap menggenangi halaman warga,” katanya.
Menurutnya, permukiman warga di pekon mereka dekat sekali dengan bibir pantai.
Karenanya warga setempat berharap ada pembangunan tanggul atau bronjong pemecah ombak di bibir pantai untuk mengantisipasi naiknya air laut.
Penjabat Kepala Pekon Tikhom, Fendi, mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari aparatnya tadi pagi, ia langsung memerintahkan aparaturnya untuk membantu dan mendata warga yang rumahnya tergenang banjir rob.
Dalam waktu dekat dia akan turun ke pekon untuk ikut membantu dan mendata warga yang terdampak.
“Saya akan buat laporan ke camat setempat,” ucapnya.
Camat Pematangsawa Agus Somad mengatakan, ia baru menapat informasi pagi ini.
Ia mengatakan, segera melakukan koordinasi dengan pihak pekon setempat.
Ia juga akan melaporkan ke Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus.
“Saya berharap kepada warga setempat, khususnya yang berada di bibir pantai agar lebih waspada,” kata dia.
Pasalnya, musibah semacam ini tidak bisa diprediksi. Apalagi saat ini air laut sering pasang. [Zairi]
