Jejamo.com, Bandar Lampung – Dua Relawan Demokrasi bentukan KPU Bandar Lampung baku hantam di Tabek Indah, Sabtu, 3/10/2020.
Keduanya, Cenul dari basis warganet, dan Jheny dari basis berkebutuhan khusus, saling baku pukul dengan pemukul kertas yang cukup keras.
Cenul tidak terima bagian matanya kena pukulan Jheny. Cenul pun bak banteng ketaton menyerbu Jheny dan menyebabkan keduanya adu pukul hebat.
Bukannya memisahkan, relawan demokrasi lain yang menonton kejadian itu malah memberiikan teriakan menyemangati. Belasan relawan demokrasi malah menikmati saat Cenul dan Jheny saling pukul.
Kok bisa sih relawan demokrasi yang mestinya kompak malah berkelahi memalukan semacam itu?
Tenang dulu, pembaca. Cenul dan Jheny bukan adu pukul betulan. Dengan mata ditutup, keduanya mendengar instruksi kawan mereka untuk mengarahkan pukulan ke arah lawan.
Pada kesempatan kedua adu gladiator itu, Cenul sukses balas dendam. Meski pukulannya tidak telak, sudah cukup membuatnya menang. Impas alias seri jadinya.
Adu gladiator ini adalah rangkaian outbound yang dijalani relawan demokrasi di Tabek Indah. Keduanya adalah bagian dari tim yang sedang dilatih kekompakan dalam tim.
Dengan mata ditutup, Cenul dan Jheny mengandalkan insting dan arahan kawan mereka di tiap grup. Serunya adu pukul keduanya lumayan lama, beberapa menit.
Cenul dan Jheny adalah bagian dari 20 relawan demokrasi dari 10 basis yang sejak Jumat kemarin dilantik dan diberikan bekalan teknis.
Tujuan relawan dibentuk, membantu KPU Bandar Lampung mensosialisasikan pilkada 9 Desember mendatang. Muaranya, meningkatkan partisipasi pemilih sehingga mencapai target 77,5 persen.
Selain adu pukul Cenul dan Jheny, ada beberapa sesi lain dalam outbound itu. Tapi yang paling seru ya adu pukul dua relawan demokrasi itu. Kirain beneran. [Sugiono]