Jejamo.com, Bandar Lampung – Portal berita duajurai.co penghargaan Saidatul Fitriah 2018 yang dihelat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung, di Hotel Andalas, Bandar Lampung, pada Minggu (9/9) malam.
Setelah menyisihkan 17 karya jurnalistik, karya jurnalistik berjudul “Sengkarut IPLT Bakung” tulisan Imelda Astari dan Rudi Virgo dari duajurai.co terpilih sebagai karya terbaik dan meraih penghargaan Saidatul Fitriah 2018.
Dewan juri menilai, karya jurnalistik duajurai.co, secara komprehensif mengurai persoalan krusial mengenai Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Bakung melalui serangkaian reportase yang dilakukan sejak November 2017 hingga saat ini.
“Tulisan berjudul “Sengkarut IPLT Bakung” karya duajurai.co dengan liputan yang dirancang baik. Kami menilai, karya jurnalistik ini mampu memberikan informasi dan membangun kesadaran warga akan pentingnya kesehatan bagi lingkungan, dan berdampak untuk masyarakat luas,” ujar salah satu juri, Zulkarnain Zubairi saat mengumumkan penerima penghargaan Saidatul Fitriah 2018
Menurut Udo Z Karzi sapaan akrabnya dan kedua juri lainnya, keunggulan karya pemenang Penghargaan Saidatul Fitriah 2018 ini, terletak pada pilihan isu problem yang nyaris tidak pernah tuntas, yakni menyangkut masalah kesehatan yang esensial bagi orang banyak.
“Pemberitaan mengenai IPLT Bakung karya jurnalis duajurai.co tersebut memiliki kedalaman dalam penulisan serta didukung penelusuran ke lapangan untuk menggali secara komprehensif dari para narasumber yang kompeten. Sehingga, jadi perhatian bersama untuk segera ada solusinya,” paparnya.
Sebelumnya, tulisan “Sengkarut IPLT Bakung” karya jurnalis Imelda Astari dan Rudi Virgo dari Duajurai.co, ada dua karya jurnalistik yang masuk dalam nomine penghargaan Saidatul Fitriah 2018. Yakni “Jupriadi Penderita Kusta” karya jurnalis Andi Apriyadi saat masih bekerja di radarlampung.co dan “Reklamasi Pantai Pesawaran” karya jurnalis Ahmad Amri (Lampung Post).
Selain penghargaan Saidatul Fitriah, AJI Bandar Lampung juga memberikan penghargaan Kamaroeddin Award 2018 kepada sastrawan Iswadi Pratama. Dewan Juri menilai, bahwa kiprah Iswadi Pratama sebagai sastrawan dan sutradara Teater Satu Lampung, memberikan kontribusi positif dalam membangun kesadaran warga dalam berdemokrasi.
Udo Z Karzi mengatakan, beberapa lakon yang dipentaskan dalam Teater Satu yang disutradarai penerima penghargaan Kamaroeddin 2018 Iswadi Pratama karena ikut turun langsung berperan sebagai aktor.
” Dan dia (Iswadi) juga banyak menyuarakan mengenai kemerdekaan pers, kebebasan berekspresi, perlawanan atas ketidakadilan, kritik terhadap penguasa yang zalim dan keberpihakan terhadap rakyat yang tertindas,” tandasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com