Jejamo.com, Bandar Lampung – Sejak tahun 2018, SMK SMTI Bandar Lampung menerapkan dual system. Konsep ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghabiskan 50 persen waktu belajar dengan magang di dunia industri. Separuh pembelajaran lain diterima di sekolah.
Dengan dual system ini, sekolah berharap semua lulusan terserap pasar kerja dan bisa menjadi tenaga kerja unggul.
Khususnya dalam menghadapi era industri 4.0.
Kepala SMK SMTI Bandar Lampung Sulastri mengatakan, dual system ini dipercaya menjadi bekal yang mencukupi untuk semua lulusan.
Selain konsep dual system, sekolah juga terus mengupayakan sertifikat lainnya.
Sulastri mengatakan, untuk sertifikat lulusan, sekolah juga bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sertifikat internasional TOIEC dari ITC, sertifikat prakerja industri (prakerin), sertifikat AMT, dan sertifikat pelatihan kewirausahaan.
Untuk dual system, Sulastri mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan banyak perusahaan. Kerja sama dengan banyak perusahaan ini selalu dievaluasi agar bisa optimal dari tahun ke tahun.
Sulastri berharap, dual system ini relevan dengan kemajuan dunia industri.
“Kami yakin lulusan kami siap bersaing di dunia industri,” tutupnya. [Sugiono]