Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Dugaan Penolakan Pasien dan Kelangkaan Obat, DPRD Metro Panggil Sekda dan Dinas Kesehatan

 

Pertemuan anggota DPRD Metro dengan Sekda dan Dinas Kesehatan, Senin, 2/8/2021. | Dok.

Jejamo.com, Kota Metro – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro memanggil Sekretaris Daerah (Sekda), Dinas Kesehatan, serta direktur dan jajaran pejabat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Metro, terkait persoalan dugaan penolakan pasien dan kelangkaan oksigen serta obat-obatan.

Wakil Ketua I DPRD Kota Metro, Basuki, meminta rumah sakit untuk melakukan penanganan pasien emergency dalam kondisi apa pun. Dia berharap tidak ada lagi penolakan terhadap pasien dengan kondisi darurat di rumah sakit wilayah yang ada di Bumi Sai Wawai.

“Jadi tadi sudah kita tegaskan agar semua pasien dalam kondisi darurat harus ditangani dalam situasi apa pun. Jelaskan dengan baik ke pasien dan keluarga,” kata Basuki di ruang OR DPRD Metro, Senin, 2/7/2021.

Selain itu, Basuki juga berharap masyarakat bisa memahami kondisi kedaruratan terkait oksigen saat ini, serta meminta penambahan ketersediaan oksigen di RSUD Ahmad Yani. Sehingga bisa menangani pasien dalam kondisi kritis.

“Jadi harus diberikan pelayanan bagi pasien kritis, baik Covid-19 maupun tidak. Dan jangan ada rujukan kalau kondisi kritis, tangani dulu dengan maksimal dalam kondisi apa pun,” ucapnya.

Kemudian, Ketua Komisi II Fahmi Anwar juga berharap, pemerintah tidak membuat bingung masyarakat dan dapat menyampaikan jika situasi saat ini memang sedang dalam kondisi darurat.

“Harus lebih maksimal dalam memberi pelayanan pada masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Metro Bangkit Haryo Utomo menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menyiapkan ketersediaan oksigen hingga beberapa hari ke depan.

“Terkait dengan kebutuhan oksigen sudah berupaya maksimal untuk antisipasi, tiga hari ke depan ini aman, dan tiga hari ke depannya lagi berupaya untuk dimaksimalkan. Karena ini menjadi kendala nasional, kebutuhan di Metro itu 400 tabung, kalau setiap hari lancar 400 itu Rumah Sakit Umum Ahmad Yani semakin siap untuk melayani. Karena distributor hanya tiga di Lampung,” jelasnya.

Terkait kelangkaan obat dan vitamin di Metro, pihaknya masih menunggu stok yang akan dikirimkan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Terkait ketersediaan obat ini memang ada yang beli langsung dari Dinas Kesehatan, ada yang menunggu dari pusat karena Presiden mengatakan obat akan segera dikirim tapi sampai daerah belum,” ucapnya.

Bangkit juga menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya menyediakan obat dan vitamin lewat pengadaan.

“Tapi dari rumah sakit pun masih berupaya, obat-obatan khusus untuk Covid-19 itu memang kekurangan tapi kita masih berupaya. Kita juga masih melakukan pengadaan untuk menambah obat-obat itu, karena rumah sakit kan UPTD-nya Dinas Kesehatan, jadi menjadi tanggung jawab kesehatan juga,” tandasnya.(*)[Abid Bisara]

Populer Minggu Ini