Minggu, November 10, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Duku Komering Mulai Banjiri Bandar Lampung

Penjual duku komering di Jalan Adisucipto Bandar Lampung. | Anisa Johan/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Ada beberapa daerah penghasil buah duku di Indonesia. Salah satunya daerah penghasil duku dari wilayah OKU Timur di Sumatera Selatan. Duku dari daerah itulah yang kini mulai membanjiri Bandar Lampung.

Salah seorang penjual duku komering di Jalan Adisucipto, Kebonjeruk, Bandar Lampung, Rumsiyati, mengatakan, pasokan duku ini diambil dari Pasar Bambu Kuning dan Pasar Pasirgintung.

Menurut Rumsiyati, dalam sehari, ratusan kilogram duku berhasil ia jual.

“Kami jual lagi di sini dan alhamdulillah laris. Duku komering ini banyak peminatnya,” ujarnya,” Selasa, 23/1/2018.

Meskipun pasokan melimpah, harga duku diakui Rumsiyati masih cukup tinggi di kisaran Rp25 ribu per kilogram.

“Saya menjual buah duku asal komering seharga segitu karena peminatnya banyak, tidak seperti buah duku asal Lampung,” katanya.

Hal serupa juga terdapat di tempat-tempat strategis lainnya, seperti di kawasan Pahoman dan Kemiling merupakan salah satu pasokan dari usaha Rumsiyati.

“Sebagian wilayah di hutan OKU Timur itu banyak kebun duku. Namun, saat ini masih banyak belum matang. Diperkirakan panen Februari mendatang,” kata dia.

Rumsiyati mengakui dia menjual duku komering jika musimnya saja. Jika tidak ada pasokan, tidak berdagang.

Dia mengaku, sejak menjual duku ini, dalam sehari bisa meraup keuntungan per hari Rp300 ribu-Rp500 ribu.

Duku asal Sumatera Selatan ini, kata dia, terkenal sejak lama dan dipasarkan hingga keluar daerah. Ia mengatakan, menjual duku di rumah dari pagi hingga malam.

“Duku komering ini unggul karena rasanya manis. Kulit buahnya berwarna kuning gading yang tak banyak menghasilkan getah,” ujarnya.

Rumsiyati mengungkapkan saat ini pasokan duku dari palembang belum musim duku yang banyak karena duku komering memiliki ciri khas yakni manis,besar,dan jumlah biji yang sedikit.(

Rumsiyati telah berdagang duku sekitar 20 tahunan. Dari situ ia menyekolahkan anak-anaknya.(*)

Laporan Anissa Johan, Kontributor Jejamo.com Pers Sukma Polinela

Populer Minggu Ini