Jejamo.com – Pokemon Go, permainan menangkap monster Pokemon di dunia nyata, akhirnya resmi dirilis pada pekan ini. Sayangnya hanya pengguna iOS dan Android di sekitar benua Amerika dan Australia saja yang bisa menikmatinya.
Pengembang game legendaris tersebut Niantic Labs baru-baru ini menyebutkan rencana perilisan berikutnya akan dilakukan di Kanada, Eropa, dan Amerika Selatan. Tampaknya Indonesia belum akan mendapatkannya dalam waktu dekat ini.
Selain itu, Pokemon Go sedang dirundung masalah akibat populatritasnya yang langsung melonjak. Begitu game berbasis augmented reality (AR) ini dirilis, orang beramai-ramai untuk mengunduh dan memainkannya. Efek dari serbuan massal itu pun membuat server berkali-kali tumbang.
Orang-orang di negara yang mestinya sudah bisa mengakses Pokemon Go justru tidak bisa membuka akun mereka.
“Server kami mengalami masalah. Mohon kembali lagi nanti,” begitu tertulis pada layar log in permainan tersebut.
Sebagaimana dilansirdari Forbes, Niantic Labs, harus bekerja keras untuk menstabilkan server yang kewalahan itu. Selain itu mereka perlu menambah kapasitasnya sebelum memutuskan untuk memberi akses game pada jutaan orang lain di seluruh dunia.
Pokemon Go memang sudah membuat banyak orang penasaran sejak pertama kali Nintendo mengumumkannya. Pasalnya game ini menjanjikan sensasi menangkap Pokemon di dunia nyata, hal yang belum pernah ditawarkan sebelumnya.
Game ini menggunakan teknologi AR untuk mewujudkan sensasi tersebut. Pengembangannya pun bekerja sama dengan Niantic Labs, salah satu anak usaha Alphabet yang dikenal sebagai pembuat game AR, Ingress.(*)
Kompas.com