Jejamo.com, Filipina – China mengancam perang melawan Filipina jika Manila menuntut klaim pulau-pulau sengketa di Laut China Selatan dan melakukan pengeboran minyak di kawasan tersebut. Ancaman China itu diungkap Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Komentar Duterte itu disampaikan dalam pidato di acara “National Convention of the Philippine Coast Guard Auxiliary” di Davao, hari Jumat. Duterte masih ingat percakapannya dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Senin perihal sengketa kawasan Laut China Selatan.
”Saya benar-benar berkata, ‘Ini milik kami. Saya ingin Anda mendengarkannya sebentar’. Saya berkata, ‘Xi Jinping, saya akan bersikeras bahwa itu milik kami dan saya akan mengebor minyak di sana’,” kata Duterte menirukan percakapannya dengan Jinping di depan publik Filipina.
Namun, kata Duterte, Pemimpin China itu justru akan perang habis-habisan jika pengeboran minyak nekat dilakukan pihak Manila.
”(Xi Jinping) menjawab saya, ‘Kami berteman. Kami tidak ingin bertengkar dengan Anda. Kami ingin mempertahankan hubungan hangat saat ini. Tapi jika Anda memaksakan masalah ini, kita akan berperang’,” ujar Duterte menirukan jawaban Jinping, seperti dikutip Russia Today, Sabtu, 20/5/2017.
“Apa lagi yang bisa saya katakan?,” imbuh Duterte. Pemimpin Filipina itu diduga menuntut klaim pulau-pulau sengketa yang dimenangkan Manila dalam pengadilan Arbitrasi Internasional di Den Hag pada Juli 2016. Putusan pengadilan itu ditolak China dengan merasa bahwa Beijing memiliki klaim historis atas kawasan Laut China Selatan.
Menurut Duterte jika harus berperang, Filipina tidak gentar. Namun, dia mengakui keunggulan militer China saat ini akan mengubah konflik menjadi pembantaian dan akan menghancurkan segalanya di Laut China Selatan.(*)