Kamis, November 14, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ekonomi Warga Tulangbawang Barat Semakin Terpuruk Akibat Harga Karet Anjlok

Ibu Dul, pengrajin dan pedangang tahu tempe di Pasar Mulyo Asri, Tulangbawang Barat | Rengki/jejamo.com
Ibu Dul, pengrajin dan pedangang tahu tempe di Pasar Mulyo Asri, Tulangbawang Barat | Rengki/jejamo.com

Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Belum membaiknya harga karet membuat perekonomian warga di Tulangbawang Barat semakin terpuruk. Hal ini karena sebagian besar masyarakat di daerah ini menyandarkan hidup dari bertani karet.

Lesunya ekonomi di daerah ini juga dirasakan oleh pedagang, seperti dialami oleh Ibu Dul, pengrajin sekaligus pedagang tahu tempe di Pasar Mulyo Asri, Tulangbawang Barat.

Wanita yang sudah menekuni usahanya ini sejak tahun 1985 tetap bertahan di tengah kondisi ekonomi yang sedang lesu.

“Ya mau usaha apa lagi, sekarang semuanya serba sulit keadaan lagi krisis mau bertani tidak punya lahan. Mau tidak mau harus tetap membuat dan berdagang tahu, tempe. Kalau enggak dagang yang ada tak bisa makan,” ujarnya kepada Jejamo.com, Selasa, 5/4/2016.

Menurut Ibu Dul sejak harga karet terpuruk produksi tahu tempe miliknya juga menurun drastis. Saat ini ia hanya memproduksi 50 kilogram kedelai untuk dijadikan tahu tempe. Sebelumnya ia bisa memproduksi 150 kilogram kedelai.

Hal itu juga membuat keuntungan bersih yang ia dapat dari usahanya itu merosot. Sebelumnya dalam sehari berjualan ia bisa mendapatkan untung Rp350-400 ribu. Kini tak sampai setengahnya paling banyak hanya Rp125 ribu. “Meski sekarang jauh lebih kecil namun Alhamdulillah masih cukup untuk kebutuhan rumah tangga dan pendidikan anak,” tutupnya.(*)

Laporan Buhairi Aidi dan Rengki, Wartawan Jejamo.com

 

Populer Minggu Ini