Jejamo.com, Bandar Lampung – Musik Indie Lampung sudah mulai berkembang sejak beberapa tahun terakhir. Wawasan grup band mengenai industri musik juga sudah lebih baik, sayangnya mereka masih terkendala minimnya wadah untuk berekspresi.
“Sebelumnya, grup band Lampung masih bermusik dengan ego yang terkesan idealis. Kalau sekarang, band indie Lampung mulai memahami dunia industri musik dan kualitasnya pun sudah meningkat pesat,” kata Drummer Perkustik Band Lampung, Arie Octavia saat diwawancarai Jejamo.com di kediamannya, Minggu, 3/4/2016.
Menurutnya, indie band merupakan band yang bermusik dengan tanpa batasan konsep dan label mayor atau berdiri sendiri untuk memproduksi dan memasarkan karyanya.
“Mereka mencoba memperkenalkan musik ciptaannya ke tengah masyarakat Lampung agar dapat di kenal dan dinikmati semua kalangan, baik, anak-anak, remaja maupun dewasa,” ujarnya.
Namun, grup band Lampung saat ini memiliki kendala dalam menyampaikan karyanya untuk saling tukar pikiran sesama pecinta musik supaya bisa semakin berkembang di Bumi Ruwa Jurai.
“Dulu, pecinta musik mempunyai tempat menuangkan karyanya di Pasar seni melalu festival yang selalu diadakan setiap minggu. Kalau musik Indie Lampung bisa berkembang di daerahnya, maka Bumi Ruwa Jurai tidak akan kehabisan bibit berpotensial di bidang senik musik,” ucapnya.
Ia berharap, Pemerintah provinsi Lampung dapat memperhatikan grup band Lampung dengan memberikan tempat untuk berekspresi dan menuangkan hasil karyanya guna memperkenalkan ke masyarakat setempat.
“Selama ini kami berjalan sendiri karena sudah tidak mempunyai wadah lagi untuk berkumpul bersama dan mengkespresikan diri sesama pecintah musik di Lampung,” tandasnya. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com