Kamis, November 14, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Ekspor Lampung Turun 3,47%

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung saat menggelar jumpa pers di kantor BPS Lampung, Senin siang, 16/11/2015. | Sugiono/Jejamo.com
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung saat menggelar jumpa pers di kantor BPS Lampung, Senin siang, 16/11/2015. | Sugiono/Jejamo.com

Berita Bandar Lampung, Jejamo.com – Nilai total ekspor provinsi Lampung pada bulan Oktober 2015 mencapai US$351,5 juta, angka tersebut mengalami penurunan sebesar US$12,6 juta atau  sebesar 3,47 persen dibandingkan ekspor September 2015 yang tercatat US$364,1 juta.

Hal tersebut dikemukakan  kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Adhi Wiriana saat menggelar jumpa pers di ruang video conference lantai III kantor BPS Lampung, Senin siang, 16/11/2015.

“Ekspor Lampung dibulan bulan ini mengalami penurunan karena karena situasi melambatnya ekonomi global seperti penurunan harga, komoditas juga menurun, sehingga banyak perusahaan yang ragu untuk ekspor misalnya batu bara, karet, ditambah lagi pada saat ini komoditas kopi yang sedang tidak panen,” papar Adhi.

Ekspor Januari hingga Oktober 2015 berhasil membukukan US$ 3.284,3 juta, jika dibandingkan dengan Januari sampai Oktober 2014 yang tercatat US$3.270,5 juta, mengalami peningkatan US$13,8 juta atau naik sebesar 0,42 persen.

Adapun Lima golongan barang utama ekspor provinsi Lampung pada bulan Oktober 2015 yaitu lemak dan minyak hewani/nabati; kopi teh rempah-rempah; olahan dari buah-buahan/sayuran; batu bara serta bubur kayu/pulp.

Penurunan ekspor terhadap September 2015 terjadi pada tiga golongan barang utama yaitu golongan kopi, teh, rempah-rempah turun sebesar 26,32 persen, atau US$31,6 juta; batu bara turun 52,81 persen atau US$23,0 juta; dan bubur kayu/pulp turun sebesar 24,80 persen, (US$4,7 juta).

“Hal ini karena masa panen kopi sudah lewat, kemudian untuk bubur kayu/pulp turun karena masyarakat sekarang kalau habis musim kemarau dan hendak menanam malah membakar pohon-pohon, sehingga produksi bubur kayu menurun, dan untuk batubara memang karena pengaruh ekonomi global yang melemah tadi,” paparnya.

Sementara komoditas yang mengalami peningkatan adalah ekspor lemak dan minyak hewani/nabati naiminyak hewani/nabati naik sebesar 26,60 persen atau US$28,4 juta dan olahan dari buah-buahan/sayuran meningkat US$1,7 juta atau 9 persen. “Golongan ini tidak terlalu terpengaruh lemahnya ekonomi global,” imbuhnya.

Negara utama tujuan ekspor provinsi Lampung pada bulan Oktober 2015 yaitu ke Italia yang mencapai US$35,2 juta, Amerika Serikat US$34,9 juta, India US$27,1 juta, Diikuti tiongkok dan Spanyol dengan masing-masing nilai ekspornya US$23,6 juta dan US$20,6 juta, peranan kelimanya mencapai 40,26 persen. (*)

Laporan Sugiono Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya.

Populer Minggu Ini