Jejamo.com, Bandar Lampung – KPK mengadakan workshop antikorupsi yang diikuti sejumlah wartawan pada Oktober 2017 atau dua tahun yang lalu.
Abdul Basir, salah seorang jaksa KPK, menjadi narasumber. Acara yang digelar KPK dan AJI Bandar Lampung itu memberikan pemahaman dasar kepada wartawan soal korupsi dan upaya pencegahan.
Yang menarik, dalam sesi tanya jawab, nyaris semua wartawan asal Lampung bertanya, kenapa tak satu pun pejabat daerah Lampung yang ditangkap KPK karena korupsi.
Secara berseloroh, beberapa wartawan berdoa dan berharap KPK mau melakukan operasi tangkap tangan di Lampung.
Para wartawan Lampung heran kenapa bupati dan gubernur daerah lain banyak yang kena operasi tangkap tangan KPK, tapi di Lampung nihil.
Abdul Basir menjawab, menangkap kepala daerah dengan operasi tangkap tangan bukan berdasar order pihak tertentu. Ini semata-mata kelengkapan alat bukti.
Jaksa itu hanya tersenyum saat banyak wartawan bertanya kapan di Lampung ada kepala daerah ditangkap.
Doa dan harapan wartawan Lampung itu kemudian baru “terkabul” pada 2018 dengan Bupati Lampung Tengah Mustafa sebagai tangkapan KPK.
Mustafa kala itu maju sebagai calon gubernur Lampung. Ia ditangkap beberapa hari usai pengundian nomor urut.
Menyusul kemudian Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan, lalu Bupati Mesuji Khamami, dan Minggu sore kemarin Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara. []