Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Empat Ratusan Kader Muhammadiyah Pringsewu Ikuti Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Para kader Muhammadiyah Pringsewu mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan di aula STIE Muhammadiyah Pringsewu, Rabu, 29/6/2016 | Siti Mualifah/jejamo.com
Para kader Muhammadiyah Pringsewu mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan di aula STIE Muhammadiyah Pringsewu, Rabu, 29/6/2016 | Siti Mualifah/jejamo.com

Jejamo.com, Pringsewu – Sebanyak 400-an kader Muhammadiyah Pringsewu mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan di aula STIE Muhammadiyah Pringsewu, Rabu, 29/6/2016.

Mereka yakni Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang terdiri Pemuda Muhammadiyah (PM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), ikatan Pelajar Pemuda, dan Nasyiatul Aisyah.

Sekretaris PM Pringsewu Sofwan Putra menjelaskan, sosialisasi 4 pilar kebangsaan digelar dalam rangka membangun nilai-nilai nasionalisme di kalangan pemuda Muhammadiyah. Empat pilar kebangsaan, kata dia, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika perlu terus disosialisasikan agar pemuda selalu ingat arti pentingnya pilar kebangsaan tersebut.

“Melalui sosialisasi, diharapkan dapat memberi pemahaman bagi pemuda tentang kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini,” ungkapnya di sela-sela acara.

Sementara pemateri acara tersebut Ali Taher dari Fraksi PAN MPR RI memaparkan dalam membangun nilai-nilai nasionalisme atau pancasilais, Indonesia dihadapkan dengan banyak tantangan internal bangsa.

Tantangan tersebut diantaranya adalah cara pandang agama yang sempit, paham kedaerahan yang berlebihan, kurangnya pemahaman kebihnekaan, serta kurangnya teladan dari pemimpin.

“Saat ini kita mengalami krisis keteladan dari pemimpin-pemimpin kita. Sementara tantangan lainnya adalah

penegakan hukum yang tidak maksimal, adanya globalisasi dan kapitalisasi,” paparnya.

Hal ini, lanjut Ali Taher, harus diantisipasi dengan penanaman nilai-nilai kebangsaan yang diharapkan mampu membangkitkan semangat nasionalisme dan penegakan konstitusi dari seluruh kalangan masyarakat.

Dari pantauan media, suasana sosialisasi berlangsung interaktif dengan adanya sesi tanya jawab. Sejumlah peserta bersikap kritis dengan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait kondisi bangsa, nasionalisme di kalangan pemuda dan bagaimana membentuk jiwa patriotisme. (*)

Laporan Siti Mualifah, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini