Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang Barat (Tubaba) menggelar festival kesenian, Kamis – Sabtu (29 – 31 Agustus 2019). Festival kesenian ini melibatkan lebih dari 300 insan seni di Tulangbawang Barat.
Direktur Festival Tubaba 2019, Semi Ikra Anggara menjelaskan, festival kesenian bertema “Dari Masa Depan” itu menampilkan kesenian teater rakyat, seni tari, seni musik, seni rupa dan kesenian monolog. Semi mengatakan, tema besar “Dari Masa Depan” akan dicoba diejewantahkan dalam kesenian-kesenian itu.
“Untuk edisi tahun 2019 mengambil tema “Dari Masa Depan”, sebuah metafor tentang visi sebuah kota dari generasi muda. Maka visi tersebut akan kita lihat dalam presentasi karya mereka,” katanya, Kamis (23/8/2019).
Untuk seni teater, tambahnya, akan ada enam grup teater yang memainkan naskah klasik namun direpresentasikan dengan nafas ke-milineal-an. Kemudian, seni musik akan elemen pentatonik dan diatonik untuk mewujudkan musik kolaboratif. Sementara tari Nenemo akan menampilkan 75 penari untuk menebalkan filosofi “Nenemo” sebagai visi masa depan Tubaba.
“Tentu saja penampilan kesenian dari generasi muda, bukan berarti melupakan kesenian yang telah lama tumbuh di masyarakat, akan kita saksikan pula gitar klasik Lampung, Kulintang, Dzikir Lampung, Ngediao atau Bebandung, Reog, Jaipong, dan Baleganjur. Sejumlah ekspresi seni tradisional yang juga menandakan multikulturalisme masyarakat Tubaba,” katanya.
Sekretaris Dinas Kominfo Tulangbawang Barat Sayuti, mewakili Kepala Dinas Eri Budi Santoso mengatakan, Festival Tubaba 2019 digelar di empat venue, yakni di Kota Uluan Nughik “Rumah Panggung”, Kota Uluan Nughik “Rumah Baduy” keduanya di Rawa Kebo (Panaragan Jaya), Patung Empat Marga (Panaragan), dan Sessat Agung Bumi Gayo Ragem Sai Mangi Wawai (Panaragan Jaya). [Mukaddam]