Jejamo.com – Juru bicara Kementerian Kesehatan Filipina, Dr Eric Tayag mengumumkan kasus virus zika pertama negri itu pada Senin, 5/9/2016. Virus itu disebut telah menjangkiti wanita 45 tahun yang tinggal di Kota Iloilo, Filipina tengah.
Wanita ini dilaporkan tidak dalam kondisi hamil serta diduga tertular di dalam negeri. Sebab, ia tak memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terdampak zika dalam dua minggu terakhir.
Filipina melaporkan kasus pertama zika pada 2012, yang menjangkiti seorang remaja di Pulau Cebu, Filipina tengah. Empat kasus berikutnya menimpa orang asing.
Zika adalah wabah yang telah mempengaruhi sebagian besar Amerika Latin dan Karibia, dengan Brasil yang paling parah terkena dampak. Kini virus tersebut telah mewabah di Asia, dengan Singapura paling banyak warganya yang terjangkit.
Infeksi zika pada wanita hamil telah terbukti menyebabkan microcephaly, cacat lahir parah di mana kepala dan otak berukuran kecil, serta kelainan otak lain. Hubungan antara zika dan microcephaly pertama kali ditemukan di Brasil, yang hingga kini telah tercatat lebih dari 1.800 kasus microcephaly.
Masih belum ditemukan vaksin atau pengobatan untuk zika, yang merupakan sepupu dekat demam berdarah dan chikungunya. Tanda-tanda terjangkit penyakit ini adalah demam ringan, ruam, dan mata merah.(*)
Tempo.co