Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Final Liga Champions, Saat Duo Madrid Bertarung di Kota Milan

Cristiano Ronaldo dan  Antoine Griezmann. | Javier Soriano/Getty Images
Cristiano Ronaldo dan Antoine Griezmann. | Javier Soriano/Getty Images

Jejamo.com – Partai puncak Liga Champions 2016 malam nanti, atau Minggu dini hari pukul 01.45 WIB, 29/5/206, akan mempertemukan dua tim asal ibu kota Spanyol, Atletico Madrid dan Real Madrid. Final ini mengulang Derby Madrid di ajang serupa pada 2014 lalu. Kala itu Atletico kalah menyakitkan 1-4 di perpanjangan waktu setelah sempat unggul terlebih dahulu.

Tahun ini Atletico menginjakkan kakinya di final dengan laju impresif. Setelah menjadi juara di fase grup, berturut-turut tim asuhan Diego Simeone itu menghempaskan PSV Eindhoven di babak 16 besar, juara bertahan Barcelona di perempat final, dan Bayern Munich di semifinal.

Sementara Real Madrid, klub pemegang 10 trofi Liga Champions, juga menjadi juara di fase grup untuk kemudian menundukkan AS Roma di 16 besar, Wolfsburg pada perempat final, dan Manchester City di semifinal.

Dua tim asal Kota Madrid ini memiliki gaya permainan yang berbeda. Madrid cenderung bermain terbuka dan unggul dalam ketajaman serangan. Di lain sisi, Atletico dikenal memiliki pertahanan yang rapat.

Catatan statistik di Liga Spanyol musim ini bisa menjadi gambaran permainan kedua tim. Hingga musim berakhir, Madrid mampu mengoleksi 110 gol, hanya kalah dari Barcelona yang unggul dua gol. Sementara Atletico cuma bikin 63 gol, yang berarti nyaris separuh dari rival sekotanya.

Namun di sisi pertahanan, Atletico jauh lebih baik. Mereka cuma kebobolan 18 kali sepanjang musim, sementara tim asuhan Zinedine Zidane kemasukan 34 kali.

Perjalanan keduanya di Liga Champions memiliki catatan berbeda. Real Madrid unggul dalam ketajaman dan pertahanan. Namun, lawan-lawan yang dihadapi Atletico untuk menuju final lebih sarat pengalaman di ajang Liga Champions dibanding Real Madrid.

Meski terkenal dengan pertahanannya yang baik, Zinedine Zidane menyebut Atletico bukanlah tim yang kerap bertahan. “Mereka akan bertahan dengan sangat baik, seperti yang selalu mereka lakukan. Namun, saya pikir Anda tak bisa mengatakan bahwa Atletico adalah tim yang cuma bertahan,” demikian Zidane seperti dikutip dari situs resmi UEFA.

Pertahanan kokoh dan serangan balik kilat memang menjadi senjata mematikan Atletico. Senjata ini sukses menyingkirkan Barcelona di perempat final. Di semifinal, Los Colchoneros kalah penguasaan bola dari Bayern Munich, tapi mampu menyisihkan tim raksasa Jerman itu berkat keunggulan gol tandang.

“Atletico Madrid adalah lawan spesial. Mereka telah mengalahkan dua tim terbaik lainnya di Eropa. Jadi, ini akan menjadi laga yang sangat sulit. Mereka juga menampilkan sepakbola yang bagus dan itu bisa menyulitkan lawan-lawan mereka. Kami tahu hal itu, kami akan mempersiapkan diri untuk menghadapinya,” tutur Zidane.

Sementara Diego Simeone memprediksikan pertandingan akan berjalan seimbang. “Saya menyukai tekanannya. Pertandingan nanti akan sangat intens, sangat seimbang, terutama di awal,” ujarnya di Sky Sport.

Siapa pun yang memenangi duel lapangan tengah, lanjut mantan pemain Inter Milan itu, akan mendapatkan keuntungan. “Casemiro membuat Madrid jauh lebih berbahaya dalam serangan balik, begitulah cara mereka bermain di dua leg (semifinal) melawan Manchester City,” tambahnya.

Sejak kalah di final Liga Champions 2014, Atletico cuma sekali kalah dan lima kali menang dari Madrid dalam 10 pertemuan berikutnya.

Stadion San Siro, atau Giuseppe Meazza biasa disebut oleh fans Inter, akan kembali riuh dengan sebuah pertandingan Liga Champions. Stadion dengan kapasitas 80 ribu tempat duduk itu akan menjadi saksi sejarah tim manakah yang terbaik di Benua Biru musim ini. Madrid akan berusaha memenangi gelar ke-11 mereka di Liga Champions. Sementara Atletico mencari gelar pertamanya di ajang prestisius ini setelah dua kali gagal pada 1974 dan 2014.(*)

Populer Minggu Ini