Jejamo.com – Beberapa merek telepon seluler pintar pernah mencoba fitur antiair pada beberapa jenis ponsel yang mereka produksi. Samsung dan Sony Xperia adalah dua dari beberapa merek ponsel itu.
Namun fitur ini tak ditemukan pada Xiaomi, ponsel asal Cina yang cukup laris di pasar Indonesia. Lin Jun, pendiri Xiaomi, memiliki alasan tersendiri untuk hal ini, seperti Phonearena.com, Senin, 20/6/ 2016.
Lin Jun menjelaskan, meski banyak permintaan dari penggunanya untuk menambahkan fitur antiair, dia belum berkeinginan menyediakan fitur tersebut hingga saat ini. Alasan Lin Jun, setiap kerusakan yang terjadi pada ponsel dengan fitur antiair akan menurunkan tingkat keamanan fitur antiair tersebut.
Alasan kedua, fitur antiair akan menambah biaya pada produksi ponsel. Ia mengatakan perusahaannya mungkin bisa mempertimbangkan penambahan fitur pada ponsel Xiaomi jika saja pengguna bersedia membayar 20-30 persen biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan. Biaya tambahan ini artinya akan membuat ponsel menjadi lebih mahal daripada yang diinginkan konsumen.
Pada 2016, Samsung memperkenalkan ponsel Galaxy S7 dan Galaxy S7 Edge dengan fitur antiair. Fitur serupa pernah disediakan Sony Xperia seri Z beberapa tahun belakangan. Terakhir, ponsel asal Cina, Hisense, juga menambahkan fitur antiair pada ponselnya dengan nama Kingkong II.(*)
Tempo.co