Jejamo.com – Penyakit flu yang berjangkit di Inggris dilaporkan telah merenggut puluhan nyawa. Sedikitnya 48 orang dilaporkan telah meninggal akibat virus flu yang menyebar pada musim dingin.
Berdasarkan laporan Health News Inggris, 24 orang di antara total korban meninggal dalam kurun waktu tujuh hari di penghujung tahun 2017. Sementara itu, sisanya meninggal dalam sepekan terakhir pada Januari 2018.
Sebagaimana disitat dari Metro, Kamis (11/1/2018), korban tewas akibat flu yang melanda musim dingin telah meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Tercatat pada 2016, flu di musim dingin telah menewaskan sedikitnya 24 orang.
Seorang profesor dari Universitas Oxford menyatakan bahwa, wabah influenza H3N2 atau yang disebut dengan flu Aussie ini lebih parah daripada ledakan flu babi yang melanda Inggris pada 2009. Sementara itu, seorang ahli penyakit menular, Peter Horby mengeluarkan peringatan keras kepada warga untuk senantiasa menjaga kesehatan secara maksimal menyusul flu yang menyebar ke seluruh negeri.
Senada dengan sang profesor yang tidak disebutkan namanya, Horby juga menilai jika virus flu kali ini lebih buruk dari pada flu babi yang menginfeksi puluhan orang dan menyebabkan sekira 360 orang tewas.
Munculnya H3N2 saat musim dingin yang telah memaksa dokter umum untuk membatalkan liburan Natal dan tahun baru mereka untuk bekerja melayani pasien.(*)