Jejamo.com, Tanggamus – Relawan Forum Literasi Lampung membentuk rumah baca, menggelar pelatihan pengelolaan perpustakaan, dan merancang gerakan membaca, serta mendonasikan buku di Pulau Tabuan. Acara selama dua hari pada 26-27 Juli 2017 tersebut diadakan di SD, SMP, dan SMA Negeri Sawang Balak, Pulau Tabuan Cukuh Balak Tanggamus.
Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar sendiri bergantian untuk SD, SMP, dan SMA. SMP dan SMA merupakan sekolah terbuka di daerah tersebut. Walau demikian, tidak menyurutkan semangat belajar para siswa.
Acara berlangsung sederhana. Antusiasme cukup tinggi dari perangkat desa, wali murid, dan masyarakat setempat.
Bunda Enny Amal Lillah, ketua Korum Literasi Lampung, mengatakan, ini adalah kegiatan yang dilakukan beberapa komunitas yang tergabung dalam Forum Literasi Lampung yang rutin dilakukan.
Adapun agenda FFL dilakukan dari mulai agenda sederhana seperti membuat rumah baca, taman baca dan perpustakaan desa, sosialisasi pelatihan pengelolaan perpustakaan, serta gerakan membaca dan pendonasian buku.
“Kegiatan FLL ini dalam rangka memaksimalkan perpustakaan desa,” ujarnya hari ini kepada jejamo.com lewat pesan tertulis.
Bunda Enny menambahkan, penelitian menyebutkan bahwa warga Indonesia punya daya membaca yang rendah.
“Itu yang diungkap ke permukaan. Bukan disebutkan apa penyebabnya. Oleh karena itu, kami harus bergerak. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan kualitas membaca masyarakat,” kata dia.
Ia mengatakan, penyebab minim membaca adalah kurang rumah dan taman baca di Lampung. Banyak perpustakaan yang belum mempunyai pengelola yang mewadai.
“Akses juga masih susah karena lokasinya terpencil, seperti di Pulau Tabuan ini. Apresiasi juga kepada penulis juga kurang,” ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya lebih memilih mengatasi permasalahan itu kemudian mengatasi secara bersama-sama dan mencari solusi.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com