Jejamo.com, Bandar Lampung – Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Daerah (FSLDKD) VI Lampung menggelar Sekolah Kebangsaan dengan tema “bersinergi dalam gerak menjadi pemuda yang berkarakter dan berjiwa nasionalis” di UIN Raden Intan Lampung, Sabtu (19/10/19).
Sekolah Kebangsaan yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa pengurus Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Lampung ini menghadirkan pembicara dari Polda Lampung dan MUI.
Salah satunya turut serta Hadir Wadir Bina Masyarakat Polda Lampung. Abdurahman Napitupulu. Ia menyampaikan, mahasiswa berhak menyampaikan aspirasi, namun harus sesuai dengan Undang–Undang Nomor 9 tahun 1998 yang berisi lima asas landasan kebebasan untuk menyampaikan pendapat di muka umum.
Pembicara lainnya, Ketua MUI Lampung KH Khairudin Tahmid mengatakan, Pancasila dan Islam bukan untuk dipertentangkan, bukan untuk dipisahkan.
Khairudin Tahmid mengatakan, Pancasila itu dasar negara, agama Islam itu akidah yang harus kita pedomani.
Ketua Puskomda Lampung, Wahyu Kurniawan menegaskan, seluruh lembaga dakwah kampus hadir untuk menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan NKRI,
Serta dengan tegas menolak isu radikalisme dan terorisme.
“Sebab, hal tersebut tidak dibenarkan di dalam agama Islam,” kata dia.
Sekolah kebangsaan yang dilaksanakan di GSG Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung tersebut ditutup dengan deklarasi antiradikalisme dan terorisme yang diikuti oleh seluruh LDK se-Provinsi Lampung. Demikian rilis yang diterima jejamo.com hari ini. []
