Jejamo.com, Amerika Serikat – Gagasan Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk mengontrol penggunaan senjata api di Negeri Paman Sam terus mendapat tantangan keras dari sebagian warga.
Dalam sebuah jajak pendapat yang diadakan di Town Hall, Taya Kyle janda dari Amerika Sniper Chris Kyle, tidak sependapat dengan gagasan Obama.
Saat berhadapan dengan Obama dalam jajak pendapat, Taya mengatakan, kebijakan pertahanan negara dari Obama itu tidak akan menghentikan kekerasan dengan menggunakan senjata api di Amerika Serikat.
“Kami pasti berfikir bisa membuat hukum dan orang akan mengikutinya. Tapi hukum ini tidak akan diikuti oleh mereka dengan latar belakang kehidupannya,” ucap Taya, seperti dilansir jejamo.com dari theguardian.com, Sabtu, 9/1/2016.
Suami Taya, Chris Kyle adalah anggota Pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat yang ditembak dan terbunuh di sebuah tempat latihan menembak di Texas pada Februari 2013.
Taya mengusulkan seharusnya upaya Obama untuk menurunkan angka kriminalitas di Amerika Serikat cukup dengan membatasi akses menggunakan senjata api.
Setelah mengucapkan terimakasih kepada Taya atas tugas suaminya bersama tentara Amerika, Obama mengatakan meskipun tingkat kejahatan nasional merendah. Namun, upaya untuk menurunkan tingkat kematian penyalahgunaan senjata api, bukanlah hal yang bodoh.(*)