Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Gara-Gara Tolak Minum Tuak, Elvindra Pemuda Asal Pringsewu Alami Kejadian Memilukan Ini

Tubuh Elvindra Riski Pratama dibakar seorang preman di Terminal Gadingrejo. Kini ia dirawat di Klinik Mitra Anda Rajabasa, Bandar Lampung. | Andi Apriyadi/Jejamo.com
Tubuh Elvindra Riski Pratama dibakar seorang preman di Terminal Gadingrejo. Kini ia dirawat di Klinik Mitra Anda Rajabasa, Bandar Lampung. | Andi Apriyadi/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Lantaran menolak diajak minum tuak, Elvindra Riski Pratama (20), warga Pringsewu, dibakar oleh pelaku yang tak dikenalnya, Senin malam, 13/2/2017.

Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka bakar di hampir sekujur tubuh. Saat ini, korban masih menjalani perawatan di Klinik Mitra Anda, Rajabasa, Bandar Lampung.

Halimah, ibu korban, menceritakan, saat itu Elvindra baru pulang kerja dan ingin menemui temannya. Tiba-tiba datang pelaku bersama dua rekannya yang diketahui bernama Hendrik alias Jabrik. Mereka mendatangi korban sambil membawa tuak dan bahan bakar minyak Pertalite di sekitar Terminal Gadingrejo, Pringsewu.

“Pelaku ini menawarkan anak saya untuk minum tuak. Tapi anak saya menolak. Mungkin karena pelaku tersinggung, ia menyiramkan Pertalite itu ke anak saya. Pelaku kemudian menghidupkan korek dan dilemparkan ke anak saya hingga  ia terbakar,” ujarnya kepada jejamo.com saat ditemui di Klinik Anda, Minggu sore, 19/2/2017.

Setelah membakar putranya tersebut, pelaku langsung kabur mengendarai sepeda motor.

“Anak saya berusaha mematikan api yang membakar tubuhnya. Untungnya saat kejadian itu ada tukang sate yang menyiramkan air seember ke tubuh anak saya hingga api mati,” ujarnya.

Dia menuturkan, dengan kondisi penuh luka bakar, putranya itu masih sempat berdiri dan mencari pelaku.

“Anak saya diantarkan temannya mengendarai motor mencari pelaku sambil membawa batu. Karena enggak ketemu, anak saya dibawa ke rumah sakit di Pringsewu,” kata dia.

Anaknya sendiri, kata Halimah, mengaku tidak mempunyai masalah dengan pelaku. Korban juga tidak mengenal pelaku.

“Pelaku sudah ditangkap dan ditembak kakinya oleh anggota Polsek Pringsewu. Saat di Polsek, saya tanya sama pelaku, kenapa membakar anak saya. Pelaku bilang tersinggung karena anak saya menolak minum tuak,” ungkapnya.

Dirinya berharap pelaku untuk dihukum seberat-beratnya dan kalau bisa dihukum mati. Halimah mengatakan, pelaku ini dikenal sebagai tukang palak di kawasan terminal Gadingrejo.

“Saya dengar dari warga, pelaku suka meminta uang kepada sejumlah sopir bus di terminal itu. Saya mau pelaku dihukum setimpal karena membuat anak luka parah,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini