Jejamo.com, Bandar Lampung – Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online Lampung (GASPOOL) bersama manajemen PT. Gojek Indonesia, manajemen Mall Bumi Kedaton (MBK) dan kepolisian melakukan pembicaraan tentang pengadaan shelter di lokasi MBK untuk penjemputan dan pengantaran penumpang serta rencana lokasi parkir kendaraan bagi ojek online.
Ketua GASPOOL Lampung Miftahul Huda mengatakan, dalam mediasi awal yang dilaksanakan di kantor manajemen MBK tersebut diperoleh kesepakatan bahwa parkir ojek online di badan jalan depan MBK mengganggu pengguna lalu lintas dan menyebabkan kemacetan.
“Karena itu, direncanakan dibuat titik penjemputan penumpang di wilayah MBK yang rencananya menggunakan bagian depan MBK,” ujarnya, Rabu, (26/6/2019).
Lanjut Huda, sedangkan untuk lokasi parkir kendaraan ojek online akan diajukan kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung agar dapat menggunakan lahan di bawah kolong flyover.
“Pengadaan shelter ini adalah kewajiban dari stakeholder terkait terutama aplikator sesuai dengan amanat PM.12/2019 yang telah berlaku,” paparnya.
Ia mengatakan, pihaknya sangat mendukung rencana yang baik ini yang juga sesuai dengan tuntutan GASPOOL kepada aplikator selama ini dan juga merupakan bagian dari tuntutan aksi demo pada 11 April 2019 yang lalu.
“Tuntutan soal pengadaan shelter ada pada poin ke-4 yang kami ajukan kepada aplikator baik Gojek maupun Grab,” sambungnya.
Dia berharap Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meminta bisa membantu memberikan lokasi yang terbaik agar proses penjemputan dan pengantaran penumpang di area MBK tidak lagi menyebabkan kemacetan.
“Dan nanti dalam pelaksanaannya, jangan sampai ada pungutan parkir apalagi liar kepada driver ojol di MBK nantinya,” tandasnya. [Andi Apriyadi]