Sabtu, November 9, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Gawat, Gorengan Kaki Lima di China Ini Minyaknya dari Selokan

Pedangang kaki lima di Tiongkok | www.Viva4real.com
Pedangang kaki lima di Tiongkok | www.Viva4real.com

Jejamo.com, Tiongkok-Anda mungkin akan menghindari makanan yang dijual di jalanan dan restoran di Tiongkok, setelah skandal ‘Minyak Selokan’ yang menjijikkan terkuak ke publik.

Selain mengunjungi tempat-tempat yang indah dan menakjubkan, bagian lain yang menjadi sensasi turis asing jika pergi ke China adalah mencoba masakan dan makanan eksotis yang biasa dijajakan di pinggir jalan.

Namun tahukah Anda, beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan di Tiongkok ternyata menggunakan minyak selokan untuk menggoreng aneka bahan makanan yang dijual.

Apa itu minyak selokan? Itu adalah minyak sisa yang diambil dari selokan atau tempat sampah. Minyak ini adalah hasil proses daur ulang yang dilakukan di pasar gelap.

Praktek menjijikkan oleh orang yang tidak bermoral di negeri ini ditempuh untuk menjual minyak lebih murah kepada konsumen. Lebih mengenaskan lagi, beberapa penjual makanan bahkan membuat minyak selokan mereka sendiri untuk lebih menghemat biaya.

Meski banyak terkuak, publik cukup sulit membedakan minyak asli dan minyak selokan. Jika dibandingkan, minyak selokan terlihat dan memiliki rasa persin sama dengan minyak aslinya.

Di pasaran, minyak selokan dijual hanya US$ 940 per ton dibandingkan dengan minyak kelas komersial yang diperdagangkan di harga US$ 1.500. Bisa dilihat para penjual makanan itu bisa menghemat sekitar US$ 560.

Tak perlu dikatakan lagi, mengkonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak kotor ini bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Minyak tersebut mengandung kontaminan, patogen, dan bahan kimia yang berpotensi mematikan lainnya.

Yang lebih menakutkan, laporan statistik menyatakan bahwa sekitar 1 dari setiap 10 makanan yang dijual di jalanan dan restoran murah di China  digoreng menggunakan minyak selokan.

Meski pembuatan dan penggunaan minyak selokan dianggap ilegal, tetapi sudah menjadi hal umum di Negara Tiraim Bambu saat ini.

Pemerintah China telah berhasil membuktikan bahwa minyak ini telah menyebar ke 13 kota dan diperkirakan oknum pembuat bahan berbahaya ini telah meraup untung sebesar US$ 1,6 juta. Demikian dilansir jejamo.com dari Dream.co.id, Rabu, 9/9/2015.(*)

 

Populer Minggu Ini