Jejamo.com, Pesawaran – Minggu malam tadi, wilayah Selat Sunda bagian selatan diguncang gempa bumi tektonik. Hasil pemutakhiran parameter menunjukkan, gempa bumi ini berkekuatan 5,1 skala Richter dengan episenter terletak pada koordinat 6,55 LS–104,63 BT, tepatnya di Selat Sunda bagian Selatan Lampung, pada jarak 128 km arah barat daya Pesawaran dengan kedalaman 60 km.
Kepala Stasiun Geofisika Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi Joharman mengatakan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shake map) menunjukkan bahwa beberapa daerah di wilayah Lampung seperti Tanggamus, Liwa, dan Bandar Lampung, sebagian wilayah Banten berpotensi mengalami guncangan pada skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).
Di daerah ini gempabumi dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang. Deskripsi dampak gempabumi pada skala intensitas II SIG-BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi belum berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan.
Gempa bumi Selat Sunda bagian selatan ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman menengah di Zona Benioff akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia.
“Hingga laporan disusun, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempabumi susulan,” ujarnya dalam pesan tertulis kepada redaksi.
Hasil pemodelan tsunami yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
“Kepada warga di pesisir selatan dan barat Lampung sebagian wilayah barat Banten, dhimbau tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com