Jejamo.com, Metro – Gerakan orang tua asuh yang dicanangkan pemerintah kota (Pemkot) Metro diyakini akan mampu menyukseskan visi Kota Metro sebagai Kota Pendidikan.
Terkait hal ini, Pj. Wali Kota Metro A. Chrisna Putra menghimbau kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk dapat mengimplementasikan gerakan tersebut.
“Target utamanya memang untuk mengurangi kuota anak-anak yang putus sekolah, dan itu sangat sesuai dengan visi Kota Metro,” ujar Chrisna, Senin, 15/2/2016.
Dikatakannya, semakin banyak yang menjadi orang tua asuh, maka besar kemungkinan masyarakat yang kurang mampu bisa hidup lebih sejahtera. Karenanya, diharapkan para ASN di Kota Metro bisa menjadi orang tua asuh minimal untuk 1 keluarga kurang mampu.
Anak dari keluarga kurang mampu, imbuhnya, sangat berisiko tidak mengeyam bangku sekolah. Sebagaimana gerakan orang tua asuh lebih ditekankan pada pengupayaan pendidikan, tentu akan banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap mendapatkan pendidikan.
“Pendidikan adalah tonggak untuk penghidupan yang lebih baik. Bukan hanya Negara yang wajib mencerdaskan anak-anak, tetapi juga masyarakat yang berpenghidupan layak mempunyai tugas yang sama,” tegasnya lagi.
Visi Kota Metro sebagai Kota Pendidikan, kata Dia, jangan sampai didapati anak-anak yang putus sekolah. Terlebih pada keluarga yang kurang mampu, perhatikan pendidikan anak-anaknya.
Kemudian terkait batasan anak asuh, Pemerintah tidak membatasi besaran jumlahnya. Masing-masing dapat mengukur kemampuannya, untuk berapa jumlah anak asuh yang akan dibinanya.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com