Jejamo.com, Lampung Timur – Gerakan Peduli Imam dan DPD KWRI Lampung mendatangi kediaman almarhum Imam Jaenuri Arif (16), remaja yang mengidap kanker paru-paru dan telah mengembuskan napas terakhirnya pada 8 Juli 2016 lalu. Tim menyerahkan dana penggalangan terakhir untuk keluarga besar Imam Jaenuri sebesar Rp17,7 juta pada Jumat lalu.
Koordinator Gerakan Peduli Imam, Budi Priadi, berharap dana yang berhasil dikumpulkan bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari keluarga almarhum.
Menurut Budi, meski Imam sudah tiada, setidaknya uang hasil dari penggalangan dana ini bisa sedikit membantu orangtua Imam untuk kembali membangun usaha dan melunasi utang kepada beberapa saudara yang mereka gunakan untuk pengobatan almarhum.
“Meski Imam sudah tiada, insya Allah bantuan ini tetap ada manfaat,” ujar Budi kepada jejamo.com, Minggu, 17/7/2016.
Wiji Lestari, ibunda Imam, mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak. Ia terharu dengan keikhlasan warga Lampung yang sudah mau menyumbang untuk pengobatan Imam.
Imam meninggal di Rumah Sakit Ahmad Yani Metro setelah dirawat beberapa hari menderita kanker tulang dan paru-paru.(*)
Laporan Pipit Era Martina, Kontributor Jejamo.com