Jejamo.com, Pringsewu – Meski cukup menjanjikan, menggeluti usaha Café Misbar bukanlah tanpa rintangan. Hujan menjadi kendala utama memulai usaha ini. Sesuai dengan namanya yakni Cafe Misbar (gerimis bubar), para pengunjung akan membubarkan diri saat hujan tiba.
Saat hujan bisa dipastikan Café Misbar di Pringsewu sepi pengunjung. Wahyu pemilik salah satu Café Misbar di Pekon Wates Kecamatan Gadingrejo mengatakan, beberapa pemilik café mengaku kerap merugi saat musim hujan.
“Banyak suka duka bisnis café semacam ini. Seperti kita ketahui baru-baru ini Pringsewu dilanda hujan berkali-kali, kami sering merugi karena café sepi pengunjung,” ungkapnya, Sabtu malam, 12/12/2015.
Senada disampaikan Andi, salah satu pemilik Café Misbar di Seputaran Pendopo. Ia mengaku omset mereka menurun drastic saat musim hujan. “Biasanya kalau cuaca bagus bisa meraup omset hingga Rp300 ribu per hari, namun jika hujan turun bahkan bisa dibawah Rp100 ribu,” tutur Andi.
Hal ini dirasa juga oleh Tigo, pemilik café disekitaran Rest Area Pringsewu. “Jika turun hujan biasanya kami tutup lebih cepat, cuaca dingin mengakibatkan pengunjung memilih tetap di rumah,” ujar dia.
Meski demikian, mereka mengaku tidak punya niatan untuk membuka café didalam ruangan, mereka mengatakan café ditempat terbuka merupakan daya tarik tersendiri. “Selalu ramai, khusunya saat weekend, banyak muda mudi yang menghabiskan waktu di sini,” ungkap Tigo.(*)
Laporan Nur Kholik, Wartawan Jejamo.com