Jejamo.com, Jakarta – Pemerintah Korea Utara dengan pemimpin negaranya Kim Jong-un punya strategi baru dalam melakukan propaganda terhadap rakyatnya. Negara yang terkenal tertutup ini membentuk sebuah kelompok bernyanyi wanita atau kerap disebut girl band.
Berdasarkan laporan media pemerintah Korea Utara dikutip dari Telegraph.co.uk, Jumat 4 Agustus 2015, girl
band ini digambarkan sebagai pramuka ideologi, terompet revolusi dan pembawa bendera partai. Para vokalis perempuan yang diiringi oleh Orkestra Chongbong itu bahkan memiliki tugas khusus yaitu “menciptakan musik untuk massa.”
Dikutip dari Tempo.co, siaran televisi Korea Utara tersebut melaporkan bahwa para penyanyi dan band pengiring berpakaian berwarna emas memainkan musik ringan dan merupakan organisasi seni revolusioner yang mewakili pemimpin era itu. Media itu juga menyebut bahwa kelompok tersebut dibentuk sebagai bagian dari rencana besar Kim Jong-un.
Debut Internasional pertama girl band ini telah dilakukan di Rusia Senin malam lalu waktu setempat. Berpakaian serba hitam dan dengan bendera Korea Utara sebagai latar mereka, tujuh wanita itu melakukan serangkaian pertunjukan olah vokal dan koreografi di Concert Hall Tchaikovsky di Moskow, didukung oleh paduan suara negara.
Para musisi tersebut muncul di saat Korea Utara dituding telah bersikap subversif terhadap musik, baik itu musisi, aliran musik, maupun selera musik. Daily NK, media Korea Selatan, pernah melaporkan bahwa rezim itu telah memerintahkan pasukan keamanan untuk melakukan razia dari rumah ke rumah, mencari dan menyita CD dan kaset musik yang dilarang.
Banyak warga Korea Utara yang menyelundupkan musik dan film dari negara tetangganya Korea Selatan, meskipun negara tertutup itu memberlakukan hukum tegas terhadap para pembakang.(*)