Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Gotong Royong JKN-KIS, Bantu Keluarga Penderita Hemofilia

Yatmini, seorang ibu asal Panjang Bandar Lampung yang terbantu dengan program JKN-KIS dalam pengobatan anak-anaknya yang terkena hemofilia. | ist

Jejamo.com, Bandar Lampung – Hemofilia adalah penyakit yang menyebabkan gangguan perdarahan karena kekurangan faktor pembekuan darah. Akibatnya, perdarahan berlangsung lebih lama saat tubuh mengalami luka.

Dalam keadaan normal, protein yang menjadi faktor pembeku darah membentuk jaring penahan di sekitar platelet (sel darah) sehingga dapat membekukan darah dan pada akhirnya menghentikan perdarahan. Gejala utama hemofilia adalah perdarahan yang sulit berhenti atau berlangsung lebih lama, termasuk perdarahan pada hidung (mimisan), otot, gusi, atau sendi.

Tingkat keparahan perdarahan tergantung dari jumlah faktor pembeku dalam darah. Kulit mudah memar, perdarahan di area sekitar sendi, Kesemutan dan nyeri ringan pada lutut, siku dan pergelangan kaki.

Yatmini (41) warga Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, berterima kasih ke pada BPJS Kesehatan dengan progam JKN-KIS karena sudah banyak menolong keluarganya yang terkena penyakit hemofilia. Yatmini mengatakan sangat terbantu dengan adanya program JKN-KIS.

“Kalau tidak ada JKN-KIS sudah berapa uang yang saya keluarkan untuk biaya berobat anak-anak saya,“ ujarnya dengan nada sedih. Lebih lanjut dia mengatakan program JKN-KIS membuat warga yang ekonominya pas-passan terbantu. “Program JKN-KIS dari pemerintah ini telah banyak membantu pengobatan anak-anak saya. Saya merasa bersyukur dengan adanya JKN-KIS ini,” ucapnya, Jumat, 27/7/2018.

Yatmini mengatakan anaknya terkena hemofilia ada yang dari usia 6 bulan dan 5 Bulan. “Sekitar 15 tahun anak saya menderita hemofilia, saya tau anak saya kena hemofilia pas saya berobat,” ceritanya. Menurut Yatmini, dokter yang merawat anaknya mengatakan dari ciri-ciri yang ada yakni badan memar biru dan gusi berdarah, anak Yatmini terkena hemofilia.

Perempaun ini mengaku kaget dan bingung, terlebih perihal biaya. “Untung ada JKN-KIS yang menolong kami. Pada saat melakukan perawatan, selama menggunakan JKN-KIS alhamdulilah sekali tidak ada kendala, semua dipermudah pengobatanya dengan JKN-KIS dan Rumah Sakit Urip Sumaharjo tempat di mana anak saya berobat memberikan pelayanan yang baik,” imbuhnya.

Anak-anak Yatmini yang terkena hemofilia bernama Egi, Toni, Dafa, Revan, dan Fani. “Semua anak anak saya terkena hemofilia, ada yang dirawat inap dan ada juga anak saya yang hanya rawat jalan. Yang di rawat inap yang mimisan. Sedih sih tapi semua saya jalani dengan tabah, saya harus kuat dan tabah buat anak anak saya. Kalau saya rapuh sedih kasian anak-anak saya,” ujarnya.

Menurutnya ia sudah 5 tahun menjadi peserta BPJS JKN-KIS dan merasa bersyukur. Apalagi ia mengaku dipermudah berobat menggunakan JKN-KIS. “Terima kasih banyak sekali lagi buat pemerintah dengan Program JKN-KIS dan Rumah Sakit Urip Sumaharjo, sudah bantu keluarga saya,” ujarnya.(*)

Populer Minggu Ini